Bobo.id - Pada materi IPS kelas 12 SMA, kita akan belajar tentang demokrasi terpimpin yang pernah terjadi di Indonesia.
Selama kepemimpinan Presiden Soekarno, diberlakukan demokrasi terpimpin, yakni pada 5 Juli 1959-11 Maret 1966.
Diterapkannya demokrasi terpimpin ini jadi sebuah kebijakan baru untuk menggantikan sistem demokrasi parlementer.
Ciri khas dari demokrasi terpimpin adalah pengambilan keputusan dalam pemerintahan berpusat pada pemimpin negara.
Yap, demokrasi terpimpin ini menempatkan pemimpin atau kelompok kecil pada pusat kekuasaan politik suatu negara.
Akibatnya, pemimpin negara atau kelompok di sekitarnya ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam negara.
Dampak Negatif Demokrasi Terpimpin
Berlangsung sekitar tujuh tahun, masa demokrasi terpimpin ternyata membawa berbagai dampak bagi kehidupan.
Dampak positifnya seperti terbentuknya lembaga negara, diberlakukannya UUD 1945, dan stabilnya kehidupan bangsa.
Meski begitu, ada juga dampak negatif yang muncul akibat pemberlakuan demokrasi terpimpin di Indonesia, antara lain:
- Kekuasaan presiden yang terlalu besar
- Jabatan presiden seumur hidup
- Masuknya militer ke dunia politik
- Lahirnya konsep Nasakom
- Perekonomian yang buruk
Berikut penjelasannya:
Baca Juga: 4 Dampak Positif yang Muncul pada Masa Demokrasi Terpimpin, Materi IPS
1. Kekuasaan Presiden Terlalu Besar
Seperti Bobo sebutkan, ciri khas dari demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintah yang berpusat pada presiden.