Tari Serimpi, Tarian Klasik Yogyakarta

By Dewi Setyawan, Kamis, 16 Maret 2017 | 07:21 WIB
Tarian Serimpi (Dewi Setyawan)

Tari Serimpi adalah tarian klasik Keraton Yogyakarta yang ditarikan beberapa penari wanita anggun. Gerakan yang pelan dan lembut menunjukkan kesopanan dan kelemahlembutan budaya keraton.

Sejarah

Tari Serimpi sudah ada sejak masa kejayaan kerajaan Mataram pada pemerintahan Sultan Agung. Awalnya tarian ini merupakan tarian yang bersifat mistis dan hanya ditampilkan di Keraton Yogyakarta untuk acara kenegaraan dan peringatan kenaikan takhta Sultan.

Penari tari serimpi adalah penari yang dipilih oleh keluarga Kerajaan. Setelah Kerajaan Mataram pecah menjadi dua yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanan Surakarta, tarian ini mulai mengalami perubahan dalam segi gerakan. Namun makna dari tarian ini masih sama yaitu kesopanan dan kelemah lembutan. Sekarang tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu dan acara budaya.

Tari Serimpi

Nama serimpi juga dikaitkan dengan 4 unsur dalam kehidupan manusia yang mewakili 4 orang penari, yaitu grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah). Kata serimpi berkaitan dengan makna impi atau mimpi. Saat menyaksikan tari serimpi, penonton terbawa alunan musik dan gerak lembut penari sehingga seolah-olah penonton masuk ke dalam dunia mimpi.

Jenis

Tari Serimpi ini dari masa ke masa telah mengalami berbagai pengembangan, diantaranya dari segi durasi dan pakaian yang dikenakan. Apa saja ya jenis tari serimpi?

1. Tari Serimpi Sangupati

Tari serimpi sangupati diciptakan oleh Pakubuwono IX. Tapi sebenarnya, tarian ini adalah karya dari Pakubuwono IV. Kata sangupati itu berasal dari kata “Sang Pati” (calon pengganti raja). Tarian ini mencerminkan tentang mengandalikan hawa nafsu.

2. Tari Serimpi Anglirmendhung

Tari serimpi anglirmendhung merupakan tarian yang digubah oleh K.G.P.A.A Mangkunagara I. Awalnya terdiri dari tujuh orang penari, lalu menjadi empat penari.

3. Tari Serimpi Ludira Madu

Tari serimpi ludira madu merupakan tarian serimpi yang diciptakan oleh Pakubuwono V. Tarian ini untuk mengenang ibundanya yang meninggal. Jumlah penari dalam tarian serimpi ludira madu ini adalah 4 orang putri.

4. Tari Serimpi Renggawati

Tari serimpi renggawati diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono V. Penari berjumlah 5 orang penari. Tarian ini mengisahkan petikan dari cerita “Angling Darmo” dengan tambahan properti sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.

5. Tari Serimpi China

Tarian putri klasik di Istana Keraton Yogyakarta ini kostumnya harus menyesuaikan dengan pakaian bermotif dari China.

6. Tari Serimpi Padhelori

Tari serimpi padhelori diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono VI dan VII. Properti yang digunakan berupa pistol dan cundrik. Tema cerita yaitu “Menak” (perang tanding antara Dewi Sirtu Pelaeli dengan Dewi Sudarawerti).

7. Tari Serimpi Pistol

Tari serimpi pistol diciptakan oleh Hamengkubuwono VII. Seperti namanya, pistol adalah properti tarian ini.

8. Tari Serimpi Merak Kasimpir

Tarian ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Properti yang digunakan adalah pistol dan jemparing. Iringan musik menggunakan gending merak kasimpir.

9. Tari Serimpi Pramugari

Tarian ini diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII. Tarian ini menggunakan properti pistol dan iringan gending pramugari.

 Iringan dan Gerakan

Dalam pertunjukannya, penari menari dengan lemah gemulai dengan gerakan yang sangat pelan  mengikuti iringan gamelan khas Jawa. Gerakan dalam Tari Serimpi ini didominasi oleh gerakan tangan, kaki, dan kepala. Penari menari dengan gerakan lembut dengan memainkan selendang yang diikat di pinggangnya.

Kostum

Pada zaman dulu, busana yang digunakan adalah pakaian pengantin putri Yogyakarta. Saat ini busana yang digunakan adalah baju tanpa lengan berwarna cerah dan kain jarik (kain batik bermotif).

Kepala penari menggunakan rambut gelungan yang dihiasi dengan bunga dan hiasan kepala bulu burung kasuari. Penari dihiasi dengan beberapa aksesoris seperti kalung, gelang, dan anting.

Selendang diikat di pinggang. Biasanya keris diselipkan di bagian depan menyilang ke kiri untuk menari, ada juga yang menggunakan pistol. Penari dirias dengan tata rias khas Jawa.