“Apa itu?”
“Kau juga akan memberikan hadiah ulang tahun untuk Breena?”
Peri itu hanya tersenyum, lalu terbang dan menghilang. Tiba-tiba Nona merasa amat mengantuk. Ia jatuh tertidur sebelum sempat berpikir apa-apa lagi.
Keesokan paginya...
Terasa ciuman hangat menyentuh kening Nona. Nona membuka mata dan langsung bersorak riang. Papanya pulang! Beliau duduk di tepi tempat tidurnya.
“Papa sengaja pulang hari ini. Habis khawatir kalau kamu ngambek! Ini Papa bawakan hadiah untukmu!” Papa memberikan kado berpita.
Nona membuka kado itu. Isinya sebuah tas yang sangat indah! Nona terperangah.
“Kenapa? Enggak suka ya?” tanya Papa cemas.
Nona menggelengkan kepala.
“Peri itu menepati janjinya!” ucap Nona takjub.
“Peri?” Papa mengerenyitkan alis. Nona mengangguk mantap.
“Pa, kemarin temanku memberi tas buat hadiah ulang tahunku. Ternyata kemarin dia juga berulang tahun. Boleh aku berikan tas ini untuk hadiah ulang tahunnya?”
Papa tersenyum. Sambil mengangguk, diusap-usapnya kepala Nona.
Nona tersenyum senang. Nona yakin, tas itu kado dari sang peri untuk ulang tahun Breena kemarin!
(Cerita: Dwi Pujiastuti / Dok. Majalah Bobo)