Cerita Dibalik Proses Pembuatan Bumbu Taoco yang Gurih

By Yomi Hanna, Kamis, 20 April 2017 | 06:47 WIB
Bumbu taoco hasil fermentasi kedelai. (Foto: resepkoki.id) (Hanna Vivaldi)

Apakah kamu pernah makan masakan dengan bumbu taoco? Rasa bumbu taoco atau tauco sedikit unik dengan berbahan dasar kacang kedelai hitam atau kuning.

Fermentasi kedelai

Taoco merupakan bumbu hasil fermentasi kedelai yang menghasilkan rasa, warna, aroma, dan tekstur yang khas.

Fermentasi adalah proses pembuatan makanan yang menggunakan makhluk hidup kecil  atau yang sering disebut dengan mikroorganisme. Mikroorganisme nantinya akan menghasilkan energi atau gas yang akan mengubah tekstur dan rasa dari bahan dasar yang digunakan.

Selain menggunakan bahan dasar kedelai, pembuatan taoc o juga menggunakan tepung terigu, tepung beras, atau tepung beras ketan.

Proses fermentasinya terdiri dari 2 tahap, yaitu fermentasi mikroorganisme atau kapang dan fermentasi garam.

Dimulai dengan perendaman kedelai selama 20 sampai 22 jam yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses pengupasan kulit, mengembangkan biji kedelai, dan agar mempercepat proses pengukusan atau perebusannya.

Lalu setelah itu kedelai dicuci, dikukus, ditiriskan, ditambahkan ragi, dan difermentasi. Kemudian dilanjutkan dengan perendaman kedelai di dalam larutan garam.

Taoco kering dan basah

Bumbu taoco terdiri dari dua jenis, yaitu yang bentuknya kering dan yang bentuknya basah. Rasanya juga berbeda, dibedakan dengan rasa asin dan manis. Kedua jenis ini berbeda tergantung banyaknya air dan gula yang ditambakan dalam proses pembuatannya.

Taoco dikenal di seluruh nusantara

Bumbu taoco cukup dikenal masyarakat hampir di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulai lainnya.