Nyatakan Keinginanmu, Yuli (1)

By Sylvana Toemon, Rabu, 4 April 2018 | 02:00 WIB
Nyatakan Keinginanmu Yuli (1) (Sylvana Toemon)

Banyak anak menyenangi hari Sabtu. Sekolah usai lebih cepat, ada waktu luang di petang hari dan esoknya hari Minggu, hari libur. Banyak pula anak memiliki acara yang menyenangkan bersama keluarga pada hari Sabtu sore. Dengar saja celoteh mereka waktu istirahat pertama di sekolah.

"Oooh, aku ingin cepat-cepat pulang sekolah. Tak sabar rasanya menunggu saat berangkat  ke Puncak beramai-ramai. Kalian bayangkan lima mobil beriringan. Dan nanti malam pasti acaranya seru," kata Tara.

"Kalau aku, sih, akan pergi berbelanja dengan Ibu. Masuk toko ke luar toko mencari baju tidur! Kalau sudah capek, makan bakso dan es teler!" Mia mengemukakan rencananya.

Sedangkan Yuli hanya bisa menghela napas. Justru hari Sabtu adalah hari yang paling dibencinya. Mau tak mau ia harus ikut Ayah, Ibu, kakaknya Ella, dan adiknya Anto ke Sports Club. Apalagi hari ini Ella akan bertanding bulutangkis. Minggu depan Anto akan ikut lomba renang. Dan sesungguhnya Yuli tak berminat. Badannya yang kurus kecil tidak menunjangnya jadi pemain bulutangkis. Lain dengan Ella yang bertubuh tegap, kokoh walaupun ia anak perempuan. Dan Yuli juga tidak berprestasi di kolam renang. Paling sekedar bermain air menghabiskan waktu.

Kadang-kadang Yuli ingin di rumah saja. Tapi, ia tak berani mengemukakan keinginannya. Kalau diam di rumah, ia bisa menjahit baju boneka. Dua minggu lagi di sekolah diadakan bazar. Yuli ikut lomba menghias boneka. Bonekanya sudah diberikan. Yuli akan membuatkan baju rok hitam dengan bis merah, hijau, blus putih, dan celemek kuning bersulamkan bunga-bunga kecil. Rambut boneka itu akan dikepang dua. Yuli bisa membayangkan betapa cantiknya boneka itu kelak.

Demikianlah sore ini, keluarga Kusnadi pergi ke gelanggang olahraga termasuk Yuli. Cukup ramai orang di sana. Ibu dan Ayah segera terlibat dalam percakapan yang akrab dengan kawan-kawan mereka. Ella siap-siap bertanding dan bergabung dengan kawan-kawan serta pelatihnya. Anto dan Yuli duduk saja menunggu acara dimulai. Hari ini Anto tidak berenang karena akan menonton dan memberi semangat pada kakaknya yang bertanding.

Ketika diumumkan bahwa pertandingan partai tunggal antara Ella Kusnadi dan Rini Kusmanto akan dimulai, wajah Ayah dan Ibu tegang bercampur gembira.

Pertandingan berjalan seru, tapi Yuli merasa bosan melihatnya. Tidak ada yang menarik menurut pendapatnya. Cuma bola dari bulu angsa yang melayang kian kemari dan Ella dan Rini yang bergerak mengejar bola dan melambungkannya.

Menjelang akhir pertandingan yang tampaknya sudah pasti akan dimenangkan oleh Ella, Ibu berkata, "Sebentar lagi kakakmu selesai. Pasti ia lelah dan haus. Coba kamu belikan hamburger enam buah dan 6 botol air mineral. Airnya minta yang dingin!"

Yuli bangkit berdiri dan menerima uang. la berjalan ke luar dari kerumunan penonton. Rasanya  senang juga melihat rumput dan tanaman hijau berbunga yang terpelihara dengan baik. la tahu kantin ada di dekat kolam renang.

Setelah memesan hamburger, Yuli duduk di bangku. la melihat langit biru cerah, beberapa anak sedang berenang dengan orang tua mereka dan beberapa orang lalu lalang. Yuli memikirkan kawan-kawannya yang sedang bersenang-senang, sementara ia sendiri tidak menikmati petang hari yang indah itu. la ada di sana hanya sekedar mengikuti kehendak orang tua.

Seorang oma mendekati gerobak hamburger dan memesan. Tampaknya oma ini tidak berolahraga walaupun ia berada di Sports Club, la seperti oma-oma biasa, memakai rok dan membawa tas besar. Si Oma duduk dekat Yuli.