Nyatakan Keinginanmu, Yuli (1)

By Sylvana Toemon, Rabu, 4 April 2018 | 02:00 WIB
Nyatakan Keinginanmu Yuli (1) (Sylvana Toemon)

"Baiklah, senang sekali!" kata Yuli. Tapi tiba-tiba Yuli teringat sesuatu dan menambahkan, "Mungkin tak diizinkan oleh Ibu."

“Belum coba, kok, sudah putus asa? Coba saja tanya dulu. Kemukakan alasan yang kuat!" kata Oma Nani.

"Ya, lihat bagaimana nanti saja ya, Oma!" kata Yuli.

Hamburger yang sudah dipesannya sudah siap. Yuli pamit dan dengan membawa bungkusan ia menjumpai keluarganya. Setelah makan mereka pulang.

"Bagus, Ella sudah berhasil melewati babak penyisihan. Tinggal maju lagi ke babak final. Mudah-mudahan minggu depan Anto juga menang!" kata Ibu, ketika mereka sudah di dalam mobil. "Seharusnya Yuli berusaha lebih keras supaya layak diikutsertakan dalam lomba."

Yuli diam saja. Hatinya menjerit, "Aku tak suka berenang, tak suka bulutangkis, tak suka olahraga lainnya. Aku suka menjahit dan membuat prakarya!"

****

Apa yang terjadi kemudian? Bagaimana reaksi Ibu ketika Yuli menyatakan tak ingin ikut ke gelanggang olahraga Sabtu depan? Pengalaman baru apa yang dijumpai Yuli? Mengapa kita harus berani menyatakan keinginan kita pada orang tua?

Bersambung

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Widya Suwarna