Pisang Lompat Tali

By Sylvana Toemon, Selasa, 10 April 2018 | 10:00 WIB
Pisang lompat tali (Sylvana Toemon)

“Waow, lihat, ada pisang lompat tali di lapangan!” seru Lica sambil cekikikan. Tentu saja anak-anak ikut tertawa.

Chessa melemparkan skippingnya dan berlari meninggalkan teman-temannya.

“Ini gara-gara baju olahraga pilihan Mama!” gerutunya.

Minggu lalu, Chessa jalan-jalan ke mal sama Mama. Mama Chessa yang seorang reporter tv itu, selalu sibuk dengan pekerjaannya. Makanya, begitu ada waktu untuk jalan-jalan, Chessa semangat banget.

“Ma, beliin baju olahraga, ya? Yang lama kesempitan,” rengek Chessa.

Jadilah hari itu mereka berdua mengobrak-abrik toko-toko baju di mal. Anehnya, mereka berdua enggak pernah satu selera. Setiap Mama Chessa menunjuk satu baju, Chessa enggak mau. Giliran Chessa naksir baju yang lain, mamanya enggak mendukung. Bingung, deh!

“Chessa, ini lucu banget!” seru Mama tiba-tiba.

“Waks! Serius, Ma?” tanya Chessa sambil mengerutkan keningnya. Satu stel baju olahraga berwarna kuning ada di tangan mamanya.

“Iya. Ini cocok sama sepatu olah raga kamu yang kuning!”

“Enggak deh, Ma. Cari yang lain aja!” kata Chessa.

Mereka baru akan berdebat panjang ketika tiba-tiba handphone Mama Chessa berbunyi. Lima menit kemudian, wajah Mama Chessa tampak berubah.

“Sayang, maaf ya, Mama harus segera ke kantor. Ada tugas liputan mendadak, nih!” sesal Mama Chessa.