Sari teringat pesan kakek dan nenek ketika ia berlibur kemarin. Begini pesannya “Untuk menjadi orang hebat, Sari harus mau jadi gelas kosong ya Nak.” Waktu itu Sari tak mengerti maksudnya gelas kosong. Namun, Sari tidak punya kesempatan untuk bertanya karena sudah dijemput untuk pulang.
“Bu, maksudnya jadi gelas kosong itu bagaimana sih Bu?” tanya Sari pada Ibu.
“Maksudnya?” tanya Ibu kembali.
“Nenek bilang kalau mau jadi orang hebat harus jadi gelas kosong,” kata Sari.
“Oh… jadi…”
Tok tok tok
Tiba-tiba terdengar suara pintu. Ibupun segera menuju ke depan. “Sebentar kita lanjutkan ya Sar,” kata Ibu. Sari hanya mengangguk.
Ternyata yang datang adalah teman SMA Ibu. Mereka pun mengobrol di ruang tengah. Sari tak enak mengganggu obrolan Ibu dan temannya walaupun masih penasaran dengan gelas kosong yang dimaksud.
Keesokan harinya Sari berangkat ke sekolah dengan rasa penasaran yang sama. Ia ingin bertanya pada Bu Ega, wali kelasnya.
“Bu Ega, Sari ingin bertanya tentang gelas kosong,” kata Sari.
“Gelas kosong? Gimana Sari?” tanya Bu Ega.
“Kata Nenek kalau …”