Hari yang Menegangkan

By Putri Puspita, Selasa, 11 Juli 2017 | 10:57 WIB
Hari yang Menegangkan (Putri Puspita)

Puspita segera masuk ke ruangan. Sejenak, para peserta mencuri pandang padanya yang datang terlambat. Namun, ia langsung fokus pada bacaan. Awalnya, jantung masih berdegup sangat kencang karena gugup dan baru saja berlari. Namun, perlahan-lahan bisa mereda.

Hanya juara satu yang nantinya akan mewakili kota Denpasar untuk ke tingkat provinsi. Puspita sempat ragu, tetapi ia lawan keraguan itu untuk terus berjuang.

“Bu, kalau belum dapat juara, maaf ya,” kata Puspita pada Bu Suka setelah usai lomba. Ia masih tak yakin hasil bacaan dan sinopsisnya bisa mendapat nilai yang bagus untuk jadi juara.

“Kamu masih mau melanjutkan lomba saja, itu sudah hebat,” kata Bu Suka sambil tersenyum. Puspita mengangguk dan tersenyum.

Ketua juri pun naik ke atas panggung. Entah kenapa, Puspita tidak gugup mendengar hasil lomba nantinya. Ia sudah berusaha sebaik mungkin.

Betapa kagetnya Puspita dan Bu Suka ketika ketua juri memanggil nama Puspita sebagai juara kedua dalam lomba sinopsis se-kota Denpasar. Puspita masih tak percaya hingga akhirnya piala itu ada di tangannya.

Dari arah panggung, Puspita tersenyum kepada Bu Suka. Ia semakin yakin bahwa Tuhan selalu melihat setiap usaha. Bu Suka pun bangga, tetapi ia juga belajar sesuatu. Ia harus memastikan berbagai ketentuan lomba sebelum berangkat, agar tidak terlambat seperti tadi.