Hati yang Tulus

By Sylvana Toemon, Minggu, 15 April 2018 | 12:00 WIB
Hati yang Tulus (Sylvana Toemon)

Kakek Robin tinggal di tepi Kerajaan Tujuh Pelangi. Ia hanya tinggal bersama cucu perempuannya, Mercy. Setiap hari mereka berdua menanam berbagai bunga di halaman. Bunga-bunga itu diolah jadi minyak wangi yang sangat harum. Lalu mereka menjualnya di pasar di kota kerajaan. Kakek Robin amat menyayangi Mercy. Begitu pula sebaliknya. Mercy amat menyayangi Kakek Robin yang merawatnya sejak kecil.

Pada suatu hari yang cerah, Mercy dan kakeknya bekerja di taman bunga.

"Kakek, Mercy akan memetik bunga mawar yang disebelah sana, ya! Besok kita olah menjadi minyak wangi. Setelah menjual minyak wangi, Mercy ingin beli pakaian hangat untuk kita. Sebentar lagi, kan, musim dingin tiba," kata Mercy.

"lya Mercy. Kita juga harus beli persediaan makanan buat musim dingin. Kamu menanam bibit saja. Biar Kakek yang memetik mawar-mawarnya. Kakek khawatir jarimu tertusuk duri,” kata Kakek Robin.

Mercy menurut. Ia mulai menanam bibit mawar. Dan Kakek Robin memetik bunga-bunga mawar. Berdua mereka asyik bekerja. Namun tiba-tiba...

"Aduh! Aduh... Mercy tolong Kakek..." Kakek Robin ternyata tertusuk duri mawar, dan langsung pingsan.

"Kakek, Kakek! Tolooong... Tolooong...." teriak Mercy ketakutan.

Beberapa orang desa datang. Mereka membopong Kakek Robin ke kamar. Lalu memanggilkan tabib. Mercy sangat khawatir. Jika kakeknya meninggal, maka ia tak punya siapa-siapa lagi.

Beberapa hari pun berlalu. Kakek Robin terus tertidur. Tak ada seorang tabib pun yang dapat membangunkan Kakek Robin. Mercy sangat sedih. Namun ia tetap mengurus mawar-mawarnya. Juga setiap malam mendoakan kakeknya.

"Kakek, apa yang harus kulakukan agar Kakek bisa sehat kembali?" ratap Mercy sambil membelai dahi kakeknya. Air matanya terus menetes. Karena lelah menangis, akhirnya ia tertidur di tepi tempat tidur kakeknya. Tak lama kemudian, Mercy bermimpi bertemu peri yang sangat cantik.

"Mercy, aku adalah Peri Mawar yang tinggal di kebunmu. Kakekmu tertusuk duri jahat milik Peri Mawar Berduri Racun. Peri itu memang jahat. Ia sudah lama ingin mencelakakan peri-peri mawar dan kakekmu. Ia tidak suka jika mawar-mawar ini dijadikan minyak wangi. Padahal, semua mawar bahagia karena menjadi benda yang berguna bagi manusia," ujar peri itu.

"Peri, apakah kakekku bisa sembuh?" tanya Mercy sedih.