Hati yang Tulus

By Sylvana Toemon, Minggu, 15 April 2018 | 12:00 WIB
Hati yang Tulus (Sylvana Toemon)

"Oh itu pasti mawar kehidupan! Sinarnya indah sekali."

Mercy mencoba menyeberangi sungai. Tapi tubuhnya sudah sangat lemah. Akhirnya arus deras sungai menyeretnya. Mercy tak ingat apa-apa lagi.

Ketika Mercy terbangun, ia berada di kamar yang sangat indah.

"Di mana aku? Aku harus menemukan bunga kehidupan untuk Kakek."

"Tenanglah Mercy, kau berada di istanaku. Jangan khawatir, kakekmu pasti sembuh. Karena kau telah berhasill menemukan mawar kehidupan itu."

"Siapakah anda? Kenapa aku disini?" tanya Mercy bingung.

"Akulah pemuda yang telah kau tolong. Aku Pangeran Edward. Aku sedang mencari permaisuri yang berbudi tulus. Nenek dan kakek yang kamu tolong itu, adalah kedua orang tuaku. Aku mengikutimu. Dan akulah yang menolongmu saat kau hanyut. Kini, ambillah sari bunga mawar kehidupan ini, untuk menyembuhkan kakekmu," ujar Pangeran Edward sambil menyerahkan setangkai mawar bersinar terang .

"Oh, terima kasih," sahut Mercy. Ia menerima mawar kehidupan itu dengan gembira.

Ketika tiba kembali di rumahnya, Mercy segera menetesi kakeknya dengan sari mawar kehidupan. Kakek Robin langsung terbangun dari tidur panjangnya. Mercy sangat bahagia. Apalagi Pangeran Edward pun kemudian melamarnya untuk menjadikannya permaisuri kerajaan.

Sumber: Arsip Bobo.