Misteri Surat Perpisahan

By Vanda Parengkuan, Selasa, 8 Mei 2018 | 13:00 WIB
Misteri Surat Perpisahan (Vanda Parengkuan)

"Tahan sedikit. Kita harus terus mengikutinya, Ta!" Luna berusaha menyemangati Ota, walaupun dia pun tampak mengernyit menahan teriknya sinar matahari.

Di depan sebuah kantor pos, Gian tiba-tiba berbelok. Lalu dia pun menghilang.

"Kok... Malah ke kantor pos?" tanya Ota bingung.

"Gawat! Berarti enggak salah lagi!" Luna memukul telapak kirinya dengan kepalan tangan kanannya.

Ota menatap Luna dengan bingung. Sama sekali tak mengerti arah pembicaraan Luna.

"Gian pasti mau bunuh diri!"

"Haaah???!!!" mata Ota langsung membeliak tak percaya. "Aaah, Kak Luna jangan aneh-aneh! Gian kan masih kecil. Masa kepikir sampai kayak begitu, sih?"

"Bisa saja, Ota," bantah Luna. "Zaman sekarang kan banyak anak kecil kelewat sering nonton acara kriminal. Jadi pikiran pun aneh-aneh. Makanya Mama selalu melarang kita menonton acara-acara mengerikan seperti itu! Lagian... Sebenarnya, kemarin Kiria dan Taras pun sudah menduga begitu. Tapi mereka masih belum yakin. Sekarang, terbukti sudah! Mau apalagi dia ke kantor pos kalau bukan untuk mengirimkan surat terakhir itu pada orang tuanya? Setelah itu, dia pasti akan pergi ke suatu tempat untuk melakukan tindakan mengerikan itu!"

Ota cuma bisa manggut-manggut mendengarkan analisa Luna yang panjang dan meyakinkan itu.

"Jadi kita harus gimana, Kak?" tanya Ota bingung.

"Karena kita sudah yakin dengan kesimpulan itu, kita enggak usah buang waktu lagi! Yuk! Kita langsung masuk! Kita cegah dia mengirimkan surat itu dan kita nasihati dia!"

"Tapi..."