Gara-Gara Cincin Kawin

By Vanda Parengkuan, Rabu, 9 Mei 2018 | 13:00 WIB
Gara Gara CIncin Kawin (Vanda Parengkuan)

“Skakmat!” seru Taras, yang langsung diikuti dengan erangan putus asa Kiria.

“Huuuh! Sebal! Kalah lagi, kalah lagi!” Kiria menggerutu kesal sambil membereskan bidak-bidak catur itu.

Luna dan Ota yang sedang sibuk membaca majalah hanya tertawa kecil melihat kedongkolan Kiria.

“Lunaaa! Lunaaa!” tiba-tiba seruan seorang wanita itu terdengar di telinga mereka. Serentak semua anggota Geng LOTRIA menoleh.

Seorang wanita berdiri di pagar rumah Luna. Wajahnya tampak cemas. Matanya menatapi mereka satu persatu dengan tak sabar. “Siapa di antara kalian yang bernama Luna?” Tanya wanita itu, masih dengan nada panik.

“Saya, Tante,” Luna cepat-cepat melangkah maju. “Ada apa?”

“Saya mamanya Julie. Julie sakit, Luna. Panas sekali. Dan dia mengigaukan namamu. Dia bilang dia sudah berbuat salah padamu. Dia ingin sekali minta maaf.”

“Apa?” Luna terbelalak panik. “Apa Julie sudah dibawa ke dokter, Tante?”

Wanita itu menggeleng. “Saya baru mau berangkat untuk membawanya ke rumah sakit. Tapi saya mampir sini dulu, Luna. Soalnya... saya mau minta tolong. Julie sakit karena dua hari penuh dia menangis. Dia meratapi papanya yang akan segera pindah ke Australia. Saya sudah menawarkan agar dia berhenti marah dan menemui papanya sebelum berangkat. Sayang, Julie menolak dengan tegas… Tapi sekarang Julie sampai sakit begini,” mata mama Julie mulai berkaca-kaca.

“Makanya saya mau minta tolong padamu, Luna. Tolong susul papa Julie. Dia sedang mengurus surat-surat terakhirnya sebelum berangkat di kantor lamanya. Ini alamatnya,” mama Julie memberikan secarik kertas pada Luna.

“Tolong minta dia segera menemui Luna sebelum dia berangkat…” Luna menatap kertas di tangannya dengan tampang bingung.

“Tolonglah, Luna… Tolong yaaa…?” mama Julie kembali menatap Luna dengan tatapan sangat memohon.