Balas Budi untuk Ferko (Bag 1)

By Vanda Parengkuan, Minggu, 25 Maret 2018 | 04:00 WIB
Balas Budi untuk Ferko (Bag.1) (Vanda Parengkuan)

Dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri yang  memiliki tiga anak laki-laki yang tampan. Mereka sangat miskin dan kadang tidak bisa membeli makanan. Ketiga anaknya akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan di kota lain.

Sebelum berangkat, sang ibu memberi mereka bekal roti. Ketiga anak itu lalu berangkat menuju kota lain.

Anak bungsu dari tiga bersaudara itu bernama Ferko. Ia pemuda yang sangat tampan. Matanya biru dan tubuhnya tinggi tegap. Kedua kakaknya, Irgi dan Bunos, iri padanya.

“Nasib Ferko pasti jauh lebih beruntung dibanding kita. Dia tampan, bertubuh tegap dan sangat penurut!” bisik Irgi pada Bunos.

 “Kita bisa sial kalau selalu bersama Ferko. Dia tidak boleh ikut bersama kita. Dia bisa mencuri keberuntungan kita,” bisik Bunos.

Tak lama kemudian, matahari bersinar sangat terik. Mereka bertiga beristirahat di bawah pohon rindang. Ferko langsung tertidur lelap, sementara kedua kakaknya terjaga dan menyusun rencana jahat. Bunos melihat ada daun-daun beracun yang tumbuh di dekat situ.

“Apa yang harus kita lakukan, supaya Ferko tidak menjadi saingan kita lagi?” bisik Irgi pada Bunos.

“Pertama, ayo kita habiskan rotinya! Kalau dia kelaparan, kita berikan sepotong roti kita. Tapi dia harus berjanji untuk mencuci wajahnya dengan rendaman air daun beracun itu!” bisik Bunos sambil menunjuk ke tanaman beracun di dekatnya.  

Irgi melihat tanaman itu dan tersenyum girang.  “Ha ha ha… Ide yang bagus!”  tawanya.

Kedua kakak yang jahat ini lalu mengambil roti bekal dari tas Ferko. Mereka menghabiskan semua roti itu sementara Ferko masih tertidur nyenyak.

Ketika Ferko terbangun, ia merasa sangat lapar. Ferko membuka tasnya untuk mengambil roti. Kedua kakaknya pura-pura tertidur.

“Irgi, Bunos... apa kalian melihat bekal rotiku? Kenapa hilang dari tasku?” seru Ferko membangunkan kedua kakaknya.