Balas Budi untuk Ferko (Bag 1)

By Vanda Parengkuan, Minggu, 25 Maret 2018 | 04:00 WIB
Balas Budi untuk Ferko (Bag.1) (Vanda Parengkuan)

Dengan tidak sabar, Ferko berbaring di lantai gua, menanti subuh tiba. Ketika udara gua semakin dingin, Ferko yakin, pasti banyak embun yang turun di luar gua. Maka ia kembali merayap mencari rumput di mulut gua. Ia  menggosokkan wajahnya ke rumput-rumput yang berembun itu. Terasa embun-embun itu masuk ke dalam matanya. 

Sesaat kemudian, Ferko mencoba melihat ke kejauhan. Sungguh ajaib! Ia merasa pandangannya lebih jernih dibanding sebelumnya. Kini, Ferko kembali masuk ke dalam gua. Ia merayap dengan penuh semangat dan tanpa lelah, menuju ke kolam yang diceritakan kedua gagak.

Di tengah jalan di dalam gua, ia berpapasan dengan kedua gagak tadi. Gagak kedua tampak sudah bisa terbang dengan gagah. Ferko semakin bersemangat merayap.

Tak lama kemudian, Ferko sampai di tepi kolam  di dalam gua. Air kolam itu berwarna biru indah. Pelan-pelan, ia memasukkan kedua kakinya ke dalam kolam. Ferko bisa merasakan kedua lutut kakinya menjadi lebih kuat. Di dalam kolam, ia bisa melangkah dengan lincah.

Ferko sungguh berterima kasih pada Tuhan karena mendapat nasib baik. Ia terjatuh, namun mata dan kakinya bisa disembuhkan berkat percakapan kedua gagak.

Kini Ferko mengisi botol minumnya dengan air penyembuh dari kolam itu. Ia lalu melangkah gagah keluar gua, dan melanjutkan perjalanannya.

Di tengah jalan di hutan, Ferko bertemu seekor serigala besar yang tampak buas. Matanya garang. Gigi-giginya runcing. Ferko sangat ketakutan. Ia siap-siap untuk berlari dari tempat itu. Namun…

“AUUU… “ terdengar lolongan serigala besar itu.

Ferko semakin ketakutan, namun suara lolongan itu terdengar lagi. Lolongannya terdengar sedih, seperti meminta tolong. Ferko jadi ragu untuk berlari pergi.

(Bersambung)

Teks: Rizki

Dok. Majalah Bobo