Tugas

By Sylvana Toemon, Selasa, 1 Mei 2018 | 10:00 WIB
Tugas sekolah (Sylvana Toemon)

Triwik cepat-cepat mengganti seragam sekolahnya, lalu makan siang. Ia sudah tak sabar mengerjakan tugasnya. Tadi pagi Bu Reni memberikan tugas membuat pasangan warna dari kain perca. Triwik bersorak girang. Padahal teman-teman sekelasnya mengeluh, "Tugas lagi, tugas lagi!"

Pulang sekolah tadi, Triwik mampir ke rumah Tante Ida. Adik bungsu ibu Triwik itu memiliki sebuah butik kecil. Butik Tante Ida menerima banyak pesanan jahitan. Ada kebaya, jas, blazer, dan gaun pesta. Triwik sering melihat para pegawainya sibuk bekerja. Memotong bahan, menjahit bordiran, menyulam payet-payet... wah, pekerjaan yang mengasyikkan!

Untuk tugas keterampilan Triwik, Tante Ida memberinya bahan-bahan sisa jahitan. Ada tulle, wol, sifon, brokat, satin, bahkan sutera! Bola mata Triwik berbinar-binar. Pasti dia akan mendapatkan nilai terbaik!

Triwik mulai Mengerjakan tugasnya. Dengan cermat disiapkannya kertas, gunting, lem, karton, jarum pentul, dan pensil. Dia menggambar berbagai model baju di atas kertas, kemudian mengguntingnya.

Triwik lalu menempelkan pola kertas itu pada bahan dengan jarum pentul. Setelah itu, krek, krek, krek... Triwik menggunting bahan sesuai dengan pola. Jadilah perca-perca berbentuk berbagai model baju. Blus, kemeja, rok, dan celana. Wuiiih, cantiknya!

"Bikin apaan sih, Kak?" tanya Abi, adik Triwik satu-satunya. Abi mengambil kain-kain perca itu.

"Jangan ganggu, Bi,” kata Triwik sambil merebut kain-kain percanya.

"Cuma lihat, kok!" sungut Abi.

"Brum! Bruuum..." Abi segera berlari keluar rumah untuk bermain.

Huh! Abi, Abi! Ia suka jahil. Ia sering mengutak-atik barang-barang sampai rusak. Triwik harus hati-hati kalau tak mau tugasnya dirusak Abi.

Triwik melanjutkan pekerjaannya. Dia memasangkan baju atasan dan bawahan, lalu ditempel di atas karton. Beres, deh! Triwik memandangi karton berisi pola-pola baju dari kain perca. Padahal Bu Reni hanya memberi tugas memasangkan kain-kain perca. Tak perlu dibuat model baju. Namun Triwik ingin tugas ini dikerjakannya dengan sempurna. Triwik tak sabar menunggu minggu depan. Dia akan menyerahkan tugas itu pada Bu Reni dengan bangga.

"Suatu hari nanti, aku bakal jadi desainer terkenal," gumam Triwik dalam hati.