Kisah Une dan Hembo

By Sylvana Toemon, Jumat, 6 April 2018 | 08:00 WIB
Kisah Une dan Hembo (Sylvana Toemon)

Putri Masadada suka sekali  mengumpulkan kerang laut. Ia sering menyelinap keluar istana untuk mencari kerang di pantai. Biasanya Puteri memakai pakaian sederhana. Sehingga tak ada yang menyangka kalau ia seorang putri raja.

Akhir-akhir ini, Putri Masadada makin sering ke pantai. Rupanya, kini ia punya seorang teman. Seorang anak laki-laki yang misterius. Pakaian anak itu terbuat dari anyaman kerang kecil. Ia merahasiakan nama aslinya dan tempat tinggalnya. Namun, ia sangat ramah. Puteri sangat senang bermain dengannya.

“Panggil saja aku Une!” kata anak itu ketika berkenalan dengan Puteri.

“Kalau begitu, panggil saja aku Hembo!” jawab Putri Masadada.

Putri pun merahasiakan nama aslinya. Sejak saat itu, Une dan Putri bersahabat akrab.

Suatu hari, tak sengaja Putri mendengar pembicaraan ayahandanya dengan Opo Maitung. Opo Maitung adalah penasihat kerajaan. Rupanya, mulai besok, Putri Masadada akan dipingit. Ia akan mulai dididik menjadi ratu. Untuk menggantikan ayahandanya kelak. Putri sangat sedih. Ia tak akan bertemu Une lagi.

Putri segera mengambil sebuah buntalan di kamarnya. Ia lalu menyelinap keluar istana. Dengan tergesa-gesa, Putri mencari Une di pantai.

“Mulai besok, aku tak bisa bertemu denganmu lagi. Aku akan pindah rumah. Ini... ini koleksi kerangku yang terbagus. Kuberikan padamu untuk kenang-kenangan. Tanda persahabatan kita!” ujar Putri Masadada.

Ia membuka buntalan yang dibawanya. Tampak sebuah kerang laut berbentuk mahkota. Indah sekali. Une terkagum-kagum melihatnya.

“Tapi... kalau ini yang terbagus,mengapa diberikan padaku?” tanya Une.

“Ah, pertanyaanmu aneh! Kalau ingin memberi, tentu saja harus yang terbaik. Apalagi kau teman baikku!” jawab Putri.

Une terharu mendengarnya. Ia sangat senang mendapat teman yang setulus Hembo, alias Putri. Namun, ia juga sedih karena harus berpisah dengannya. Une termenung sejenak. Ia lalu mengambil sepasang kerang hijau dari kantongnya.