Panti Wreda

By Sylvana Toemon, Rabu, 21 Maret 2018 | 05:00 WIB
Panti wreda (Sylvana Toemon)

“Iya, Ma. Kita jemput Datuk sekarang saja,” ujar Rudi.

Kedua anak itu kompak mendesak Bu Dini untuk segera menjemput Datuk. Bu Dini akhirnya menuruti keinginan mereka.

“Baiklah. Kita datangi tempat Datuk menginap. Tapi ingat, kalau Datuk belum mau pulang, kita tidak boleh memaksanya,” ucap Bu Dini menenangkan anak-anaknya.

Bu Dini, Runi, dan Rudi kembali melakukan perjalanan ke tempat mereka mengantarkan Datuk kemarin. Kali ini baik Runi maupun Rudi tidak ada yang tertidur. Mereka tidak sabar untuk tiba di sana.

“Datuuuk!” panggil kedua anak itu saat melihat Datuk.

“Datuk mau pulang bersama kami, kan?” Kedua anak itu membujuk Datuk untuk kembali pulang bersama mereka. Mereka juga bercerita tentang apa yang dikatakan Naura.

“Ooo… begitu. Teman-teman Datuk yang tinggal di sini memang ada yang tidak memiliki keluarga lagi. Penghuni rumah inilah yang menjadi keluarga mereka. Datuk juga menjadi keluarga mereka,” ujar Datuk sambil tertawa.

“Ssst…. Datuk sedang menyelidiki kasus hilangnya kacamata berbingkai emas,” bisik Datuk pelan.

Mendengar hal itu, Rudi tersenyum. Rudi dan Datuk suka cerita detektif. Rupanya kali ini Datuk sedang menjadi detektif yang sedang menyelidiki kacamata temannya yang hilang. Mereka pun kemudian meninggalkan Datuk bersama dengan teman-temannya.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.