Beruang itu tertawa terbahak. “Kalian percaya pada omongan mereka?! Kalian dibohongi! Ayo, bawa aku ke hadapan mereka!” ujar beruang.
Keduabelas serigala itu lalu menunjukkan jalan ke arah api unggun mereka. Ketika Mew dan Ram melihat ada sesosok beruang besar dari kejauhan, mereka sangat ketakutan. Mew melompat ke atas pohon rindang dan bersembunyi. Sementara Ram, yang tidak bisa memanjat, melompat ke ranting pohon paling rendah. Ia berpegangan erat di dahan itu.
“Pegangan yang erat, Ram! Atau bulumu akan dijadikan mantel si beruang!” bisik Mew.
Beruang besar itu pun datang mendekat, mendekat, dan semakin dekat dengan pohon tempat Mew dan Ram bersembunyi. Sementara itu, pegangan Ram di pohon semakin kendur. Lalu tiba-tiba… KRAK! Ranting pohon Ram patah, dan Ram menindih beruang besar itu. Mata Ram ngeri, menatap Mew dari bawah pohon.
“Habis sudah...” gumam Ram pasrah di dalam hati.
Mew kaget setengah mati, namun segera mendapat ide. la berteriak, “Tangkap beruang itu, Ram! Malam ini kita akan menyantap sup beruang!”
Beruang besar itu kaget. Ia melihat sosok Ram yang tampak besar dengan tanduk yang terlihat kuat. Kulit serigala di punggung Ram memang membuat Ram tampak besar dan mengerikan.
“Astaga, mereka benar-benar menyeramkan!” seru beruang ketakutan. Ia langsung lari tunggang langgang meninggalkan Ram dan Mew. Melihat beruang besar itu berlari ketakutan, serigala-serigala tadi semakin ketakutan. Mereka berlari sangat kencang tanpa menengok ke belakang lagi.
Ram dan Mew sangat lega. Mereka merasa, memang tidak ada lagi tempat yang aman selain dari rumah Kakek dan Nenek Chester. Ya, di sanalah rumah mereka. Ketika hari sudah mulai terang, kembalilah mereka ke rumah mereka.
Dari jauh, tampak Kakek dan Nenek Chester berdiri di depan rumah dengan tatapan sedih. Mereka tidak dapat menemukan Ram dan Mew, dua hewan kesayangan mereka.
Mew dan Ram berlari menghampiri mereka berdua dengan penuh rindu. Betapa senangnya Kakek dan Nenek Chester. Walaupun Mew nakal dan Ram penakut, Kakek dan Nenek Chester tetap menyayangi mereka.
Sejak hari itu, mereka hidup dengan bahagia dan tenang. Mew tidak lagi nakal, karena ia tahu, ia dan Ram tidak memiliki keluarga lain yang menyenangkan seperti Kakek dan Nenek Chester.
Teks: Dok. Majalah Bobo/ Fabel