Penemu-penemu Cilik di Indonesia

By Yomi Hanna, Senin, 30 Oktober 2017 | 06:30 WIB
Penemu-penemu cilik di Indonesia (Hanna Vivaldi)

Ternyata usia tidak menjadi penghalang bagi siapa saja yang ingin menjadi seorang penemu. Di usia muda, jika kamu mampu dan mempunyai segudang ide yang baru, kenapa tidak dicoba? Ini buktinya, penemu-penemu cilik di bawah ini berhasil menciptakan karya baru yang hebat. Yuk, kita lihat siapa saja penemu cilik yang bisa menjadi sumber inspirasi kita!

1. Naufal Raziq

Naufal Raziq adalah siswa kelas 3 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa, Aceh. Sebagai pengagum Thomas Alva Edison dan Bapak BJ Habibie, ia berhasil menciptakan listrik dari pohon kedondong pagar. Waktu memulai temuannya ini, Naufal masih berusia 13 tahun. Ia mengenal adanya kandungan litsrik dari buah-buahan asam setelah belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah.

Waktu itu, ia melakukan percobaan pada buah kentang dan ternyata berhasil. Lalu Naufal berpikir, kalau buah memiliki rasa asam, itu artinya pohonnya pun mengandung asam. Ia memilih kedondong pagar yang rasanya asam, lalu selama 2 tahun Naufal melakukan eksperimen terhadap pohon itu. Hingga akhirnya di usianya yang ke 15 tahun, Naufal berhasil menemukan bahwa pohon kedondong pagar yang memiliki batang yang besar dan mudah tumbuh dapat lebih cepat menyediakan listrik.

2. Ahnaf Fauzy Zulkarnain

Ahnaf Fauzy Zulkarnain adalah anak yang berusia 12 tahun dan dikenal sebagai penemu alat perontok biji jagung. Bahkan, alat temuannya itu kini sudah dipakai oleh petani-petani di daerahnya. Berawal dari saat Ahnaf mencoba merontokkan jagung menggunakan tangan. Cara ini ternyata dapat membuat tangan menjadi perih dan lecet serta hasilnya pun dirasa tidak efektif.  Oleh sebab itu ia mencoba mencari cara lain untuk merontokkan jagung.

Mesin ini berbentuk silinder dilengkapi dengan bantalan karet. Alatnya pun sangat mudah digunakan, hanya dengan menempelkan jagung pada bagian yang berputar, maka otomatis merontokkan jagung dengan cepat.

Baca juga : 5 Penemu Ini Jarang Dikenal, Salah Satunya Penemu TTS

3. Hanun Dzatirrajwa dan Izza Aulia Putri Purwanto

Hanun Dzatirrajwa yang berusia 8 tahun dan Izza Aulia Putri Purwanto berusia 9 tahun berhasil membuat alat bantu tetes mata yang dinamakan dengan Helper Mirror. Mereka membuat alat ini dari barang-barang yang sederhana dan bekas pakai.

Ide ini berawal dari pengalaman Hanun saat mengalami sakit mata. Ia mencoba kesulitan meneteskan obat mata sendiri dan hal ini ternyata banyak dialami orang-orang di sekitar Hanun dan Izza. Hingga akhirnya mereka pun menciptakan Helper Mirror ini, yang dapat membantu penggunanya meneteskan obat mata tepat di titik mata yang sakit. Kehebatan lain dari alat ini adalah dilengkapi dengan lampu kecil, sehingga dapat digunakan dalam kondisi yang gelap juga.

4. Nasya Nadhira dan Faras Syakira

Salah satu kebiasaan kita yang dapat merusak mata adalah menonton televisi (TV) terlalu dekat. Berawal dari masalah ini, Nasya dan Faras, siswa SD Muhammadiyah Mayar menciptakan alat pendeteksi jarak yang sehat saat menonton TV. Alat ini diberi nama Detektif Jarak Aman Nonton Televisi (Jamat), dilengkapi dengan dua lensa yang bentuknya kotak hitam. Detektif Jamat akan otomatis berbunyi jika penggunanya berada terlalu dekat dengan TV. Lalu bunyinya akan berhenti setelah penggunanya menjauh hingga jarak 1,5 meter.

Baca juga : Anak-anak Penemu Fosil Purba

5. Ahmad Faqih dan Heiko Rendra Novianandita

Saat daya baterai ponsel kita habis, kita perlu mengecasnya hingga penuh. Namun hal ini menjadi sulit jika kita lupa membawa power bank atau tidak menemukan sumber listrik untuk mengecasnya. Karena masalah ini. maka Ahmad dan Heiko yaitu siswa kelas 6 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto menciptakan charger tiup yang dapat digunakan untuk mengisi daya baterai ponsel.

Charger yang mereka ciptakan ini terbuat dari alat tiup yang tersambung dengan mikrohidroelektrik, yaitu sebuah pembangkit listrik sederhana. Alat ini dapat bekerja setelah mendapatkan energi berupa udara, yaitu dengan cara dipompa dalam waktu beberapa menit. Lalu setelah itu alat ini dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai ponsel. Canggih sekali, ya, teman-teman!