Yuk, Berwisata ke Gua yang Mengeluarkan Suara Gong!

By Lila, Rabu, 13 Desember 2017 | 06:05 WIB
Goa Gong disebut-sebut sebagai gua terindah se-Asia Tenggara. (Lila)

Pernahkah teman-teman ke Pacitan, Jawa Timur? Di kota asal mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini terdapat beberapa tempat wisata berupa gua. Salah satunya yang terkenal adalah Goa Gong yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung. Mengapa disebut Goa Gong, ya? Konon, penyebabnya adalah suara beberapa stalakmit di dalam gua itu yang bila dipukul akan menimbulkan bunyi seperti suara gong.

Baca juga: Apa Itu Stalagmit dan Stalagtit? 

Goa Gong terletak sekitar 37 kilometer dari kota Pacitan. Untuk menuju pelataran gua, kita harus berjalan melalui anak tangga yang jumlahnya cukup banyak. Ketika awal masuk gua, memang gelap. Namun, setelah beberapa meter berjalan, keindahan gua yang membentang sepanjang beberapa ratus meter ini akan mulai terlihat.

Di gua ini, perpaduan stalaktit dan stalagmit yang memenuhi rongga dan dinding gua memberikan keindahan luar biasa. Stalaktit dan stalagmit ini terus tumbuh, lo. Apalagi, kini di dalam gua diberi lampu berwarna-warni, yang membuat stalaktit dan stalagmit terlihat makin menarik dan indah.

Baca: Ada Gua Hangat di Dinginnya Antartika!

Stalaktit merupakan sejenis endapan yang menggantung dari langit-langit gua kapur. Stalaktit ini terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mineral lainnya.

Berkebalikan dengan stalaktit, stalagmit adalah pembentukan gua secara vertikal. Artinya, tumbuh dari bawah ke atas. Stalagmit terbentuk dari kumpulan kalsium karbonat yang biasanya ditemukan di lantai gua.

Untuk mengetahui sejarah gua ini, kita bisa memanfaatkan jasa pemandu wisata yang biasanya berada di mulut gua. Konon, gua ini pertama kali ditemukan oleh Mbah Noyosemito dan Mbah Joyorejo pada 1924. Saat itu, keduanya berniat mencari sumber mata air karena di desa mereka sedang terjadi kemarau panjang. Ketika masuk ke gua tersebut, mereka menemukan beberapa sumber mata air.  

Meski penemuan sumber air itu diceritakan pada warga desa, tidak ada yang berani memasuki gua karena dianggap angker. Nah, pada tahun 1995, 10 warga desa memberanikan diri masuk ke gua tersebut. Sejak itulah, Gua Gong mulai dikunjungi orang dan akhirnya menjadi tempat wisata.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Angker di Dunia

Sesampai di dalam, sebaiknya berjalan pelan dan hati-hati, ya. Sebab, lantai gua ini basah. Tapi jangan khawatir, gua ini memiliki banyak anak tangga, sehingga mempermudah teman-teman berjalan di dalamnya.

Gua ini cukup luas, sehingga bisa dimasuki banyak orang sekaligus. Kalau mau, boleh saja berjalan turun terus mengikuti anak tangga sampai ke bawah, yang dibuat memutar kembali lagi ke atas. Hanya saja, hawa di dalam gua cukup panas meski sudah disediakan kipas angin berukuran besar di sana. Jadi, sebelum masuk ke gua, pastikan teman-teman sudah membawa kipas, ya.