Disinhibition Effect, Membuat Pengguna Media Sosial Memiliki Kepribadian Berbeda

By Yomi Hanna, Rabu, 20 Desember 2017 | 03:48 WIB
Di ruangbelajar, ada video, kuis, pembahasan soal, dan rangkuman materi. (Hanna Vivaldi)

Misalnya saja, ketika mereka bersosialisasi di dunia maya, fitur chat onffline atau online sangat mudah diatur. Bahkan akun media sosial bisa kita non aktifkan dengan mudahnya untuk menghindari permasalahan yang mungkin terjadi.

Baca juga : 5 Aplikasi Media Sosial yang Paling Banyak Digunakan

Inilah sebabnya kenapa beberapa orang di media sosial gampang sekali untuk berkomentar kasar atau menipu orang lain, karena sewaktu-waktu bisa menghilang dan menghindar dari orang lain yang ada di dunia maya.

3. Menunjukkan Keberadaan Diri

Dalam dunia nyata, mungkin seseorang merasa tidak percaya diri dan sering dikucilkan. Lalu saat mereka menemukan media sosial, mereka sangat senang. Media sosial dianggap menjadi ruang atau tempat untuk menunjukkan keberadaan diri, agar orang lain yang ada di dunia maya menganggap mereka ada dan merasa dihargai.

Biasanya mereka mengubah karakter dirinya menjadi seseorang yang baik, keren, dan berbeda dari kenyataannya. Mereka pun bebas berekspresi di dunia maya serta bisa mendapatkan pujian atau like sebanyak-banyaknya dari orang lain.

Akhirnya dunia maya membuat mereka percaya diri, sementara di dunia nyata mereka tidak dianggap ada.