Domba Berbulu Serigala

By Sylvana Toemon, Sabtu, 14 April 2018 | 08:00 WIB
Domba berbulu serigala (Sylvana Toemon)

Sejak dahulu, serigala selalu memangsa domba. Akibatnya, jumlah domba semakin berkurang dan jumlah serigala semakin banyak.

Kini, domba-domba merumput dengan takut di padang rumput. Begitu terdengar langkah serigala, mereka lari mencari persembunyian. Ada yang bersembunyi di kerimbunan bunga. Ada juga yang berlari ke gua tempat tinggal beruang. Beberapa lainnya memanjat pohon tempat burung bersarang.

Kumbang, Burung, dan Beruang merasa terganggu. Mereka memarahi ketua domba.

“Makan siangku terganggu,” gerutu Kumbang.

“Tidur siangku jadi kacau,” keluh Beruang.

“Sarangku rusak,” omel Bruung.

“Ini semua gara-gara Serigala,” sahut Ketua Domba.

Domba-domba itu tetap tak mau meninggalkan kerimbunan bunga, gua, dan pohon. Berunabg, Burung, dan Kumbang pun terpaksa mencari akal. Diam-diam mereka pergi ke sarang serigala dan mencuri bulu-bulu hewan buas itu. Bulu-bulu serigala itu lalu mereka pakaikan pada semua domba.

Kini, semua domba berbulu serigala. Mereka pun dapat merumput dengan aman dan nyaman.

Pada suatu hari, Ketua Serigala menghampiri Ketua Domba yang berbulu serigala.

“Mengapa kamu memakan rumput?” tanya Ketua Serigala heran.

“Karena aku tidak menemukan domba,” jawab Ketua Domba dengan hati berdebar takut.