Yuk, Mampir ke Rumah Adat Sasadu di Halmahera Barat!

By Cirana Merisa, Senin, 12 Februari 2018 | 09:01 WIB
Rumah adat Sasadu biasanya digunakan sebagai tempat berkumpulnya warga. (Cirana Merisa)

Namun, ada enam jalan masuk ke rumah itu dan kalau kita mau masuk, kita tidak bisa sembarangan masuk dari jalan mana saja.

Karena enam jalan masuk itu sudah dibuat untuk orang-orang tertentu.

Ada dua jalan masuk dan keluar khusus untuk perempuan, ada dua jalan khusus untuk laki-laki, dan dua jalan sisanya khusus untuk para tamu.

Baca juga: Keunikan Rumah Tradisional Nias Utara di Kota Gunungsitoli

Arti Setiap Bagian Rumah

Setiap bagian yang ada di dalam rumah adat ini tak hanya dibangun saja, tapi juga memiliki arti, lo.

Bagian ujung atap Sasadu dibuat lebih pendek daripada langit-langit rumah sehingga semua orang yang masuk harus menundukkan kepala.

Ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang agar selalu hormat pada adat istiadat.

Di ujung atap, ada bola-bola yang digantung, itu merupakan simbol bahwa manusia yang berada di puncak harus tetap rendah hati.

Ada juga kain merah dan putih yang digantung di sambungan rangka.

Kedua kain beda warna ini menggambarkan kerukunan setiap warga walaupun memiliki agama yang berbeda.

Di dalam Sasadu juga ada dua meja, yaitu untuk laki-laki dan perempuan.

Meja untuk perempuan berada di bagian depan, sedangkan meja untuk laki-laki berada di bagian belakang.

Hal ini berarti perempuan akan sealalu didahulukan dan laki-laki akan melindungi perempuan dari belakang.

Nah, itulah sekilas mengenai Sasadu, rumah adat khas Halmahera Barat.