Kita banyak mengonsumsi sate, yang sebenarnya terinspirasi dari makanan kebab.
Bedanya, kebab itu makanan kering, sedangkan sate berbumbu kecap atau kacang.
Dulu setelah daging habis diolah menjadi sate, maka tersisalah jeroan dan bagian kambing lainnya.
Bagian sisa tersebut kemudian diolah menjadi gulai. Nah, dari air rebusan kuah gulai kemudian ditumis kembali dan jadilah tongseng.
Kata “seng” dalam tongseng diambil dari kata ‘oseng-oseng’ atau tumis.
BACA JUGA : Asal-usul Mangkuk Ayam Jago
Tongseng Berasal dari Daerah Klego
Derah pertama penghasil tongseng adalah kecamatan Klego, Boyolali, Jawa Tengah.
Dulunya, mata pencarian masyarakat kecamatan Klego adalah bertani. Namun, ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Akhirnya sampai sekarang banyak yang beralih pekerjaan menjadi penjual sate dan tongseng.
Bahkan di Klego ada monumen penjual dengan gerobak sate dan tongseng pikul.
Ini menunjukkan kebanggaan masyarakat Klego akan kuliner tersebut.
Dari daerah Klego inilah kuliner tongseng dipercaya telah menyebar hingga seluruh nusantara.
BACA JUGA : Cerita Asal-usul Istilah Pedagang Kaki Lima