Pagi yang tidak terlalu cerah, Sumi sedang mengikat tali sepatunya di depan pintu.
“Sum, sudah bawa payung?” tanya Bibi dari dalam rumah.
Sumi melihat isi di dalam tasnya, ternyata belum ada payung.
“Ini payungnya,” kata Bibi yang tiba-tiba sudah ada di belakang Sumi.
“Terima kasih ya Bi,” kata Sumi.
“Kok Sumi tidak bersemangat seperti biasanya?” tanya Bibi.
Sumi menggeleng saja. Ia mencium tangan Bibi dan berjalan ke luar rumah.
Bibi memperhatikan Sumi yang berjalan ke arah sekolah. Sekolah Sumi tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga Bibi masih bisa melihat Sumi memasuki gerbang sekolah.
Bibi kembali ke dapur. Ia mulai meracik bahan-bahan makanan yang ada disana. Bibi ingin membuat makanan kesukaan Sumi. Ia berharap, Sumi bisa lebih ceria saat dibuatkan makanan kesukaannya.
Sementara itu, Sumi masih tidak terlalu bersemangat di kelas.
“Hari ini adalah hari istimewa. Ada yang tahu, apa yang istimewa di tanggal 21 April?” tanya Bu Santi di depan kelas.
“Hari Kartini Bu,” jawab siswa-siswa serentak.
“Pintar-pintarnya anak murid Ibu. Nah, di pelajaran Bahasa Indonesia ini, kita akan merayakan Hari Kartini sambil menulis surat ya,” kata Bu Santi.