Antara Susi, Sushi, dan Kenangan Ibu (Bagian 2 - Tamat)

By Putri Puspita, Senin, 21 Mei 2018 | 12:02 WIB
Sushi buatan Susi (Putri Puspita)

“Permisi, permisi…” kata Susi di depan pagar rumah.

Seorang Ibu membuka pintu. Wajahnya tampak bingung.

“Saya Susi, cucu Kakek Leo dan Nenek Lili,” kata Susi.

“Oh, anaknya Ibu Miriam, ya?” tanya Ibu Itu. Susi mengangguk.

Ibu itu dengan ramah mempersilakan Susi masuk. “Ya ampun, sudah sebesar ini. Kamu cantik seperti Ibu kamu,” kata Ibu itu.

“Bu, ini Susi datang mau antar sedikit makanan buatan Susi. Mungkin bisa untuk buka puasa jika berkenan,” kata Susi sangat sopan.

“Saya Ibu Siti, temannya Ibu kamu sejak SMP dulu. Ah, kamu sama seperti Ibu kamu. Sama cantiknya, sama-sama suka memasak,” kata Ibu Siti.

“Ibuuu….” sapa dua orang anak kecil yang masuk ke rumah.

“Ini anak-anak Ibu. Ayo salim dengan kakak Susi,” kata Bu Siti. Dua anak itu pun menurut.

“Apa kakak puasanya penuh hari ini?” tanya anak pertama.

“Hmmm… kakak tidak puasa, Dik,” jawab Susi.

“Kakak ini tidak puasa. Kakak ini agamanya Katolik, bukan Muslim,” kata Ibu Siti menjelaskan.