Antara Susi, Sushi, dan Kenangan Ibu (Bagian 2 - Tamat)

By Putri Puspita, Senin, 21 Mei 2018 | 12:02 WIB
Sushi buatan Susi (Putri Puspita)

“Oya, Miriam juga ingin sekali punya anak perempuan yang bisa diajaknya memasak bersama. Miriam pasti senang ada kamu yang suka memasak juga,” lanjut Bu Susi.

Susi mengangguk. Dalam hati, Susi semakin bangga dengan Ibunya. Ia pun semakin bersemangat untuk memasak.

“Bu, terima kasih banyak sudah bercerita. Mohon maaf, Susi harus permisi karena harus mengantar makanan ke tempat lainnya,” kata Susi.

“Iya Susi, tidak apa-apa. Nanti kamu main-main lagi yah kemari. Masih ada banyak cerita tentang Miriam,” jawab Ibu Siti.

Susi mantap melanjutkan langkahnya untuk membagikan kotak-kotak sushi yang sudah ia siapkan. Ia tidak lagi ragu mengetuk pintu dan berkenalan. Semua tetangga mengenal Ibu Susi, semuanya mengatakan bahwa ibunya adalah orang yang baik.

Susi pun menjadi tahu bahwa walaupun berbeda keyakinan tetapi tetap bisa saling berbagi hal baik. Susi berbagi makanan yang dibuatnya, tetangga berbagi cerita tentang Ibunya. Berbagi ternyata sangat menyenangkan.

Semakin banyak cerita yang Susi ketahui tentang Ibunya. Cerita-cerita tentang masa kecil Ibu Susi yang belum pernah ia ketahui, sekalipun dari Ayahnya. Susi sangat bersyukur sore ini.

“Nenek, Kakek, terima kasih banyak, ya, sudah membuat Susi berani berkenalan dan berbagi sushi,” kata Susi pada Nenek dan Kakek.

“Bagaimana perkenalanmu, Cu?” tanya Kakek.

“Menyenangkan, Kek, Susi jadi lebih tahu tentang Ibu. Susi jadi bersemangat menjadi baik seperti Ibu,” kata Susi.

“Tentunya tetap suka memasak dan berbagi ya, Cu,” kata Nenek.

“Pasti, Nek,” jawab Susi sambil memeluk Kakek dan Nenek.

Sore itu, liburan di tempat Kakek dan Nenek, menjadi langkah baru untuk keberanian Susi.