Berawal dari Sahabat Pena, Akhirnya Menjadi Sahabat di Dunia Nyata

By Putri Puspita, Selasa, 22 Mei 2018 | 18:07 WIB
Sahabat Pena (Pixabay)

 

Saat itu perpustakaan masih sepi. Julia sedang menunggu temannya untuk mengerjakan tugas kuliah. Sambil menunggu ia membaca-baca majalah yang ada di dekat kursi.

“Hai Julia!” sapa Ria.

“Hai, aku sampai duluan. Tadi berangkat lebih awal karena ingin pinjam buku dulu sebelum diskusi,” kata Julia.

Baru kali ini Julia dan Ria satu kelas dan dipasangkan oleh dosen untuk satu kelompok bersama.

BACA JUGA: Antara Susi, Sushi, dan Kenangan Ibu (Bagian 1)

“Yuk, kita mulai diskusinya supaya tugas ini cepat selesai,” kata Ria.

Mereka pun duduk melingkar dan memulai diskusi. Tugas kali ini seputar budaya Indonesia yang kaya.

Semuanya bersemangat untuk diskusi.

Pembahasan tentang kekayaan budaya Indonesia memang menyenangkan.

Mereka akhirnya memilih pembahasan mengenai kain-kain tradisional.

Tidak butuh waktu lama, semua pertanyaan untuk diskusi sudah terjawab. Mereka pun merapikan buku dan laptop.

“Dulu saat kecil, aku pernah diceritakan oleh temanku mengenai salah satu kain bali, namanya endek,” kata Ria.