Alju, si Anak Domba Putih

By , Rabu, 30 Mei 2018 | 17:00 WIB
Ilustrasi Ella Elviana (Dokumentasi Bobo )

Alju mendongak. Di depannya, berdiri raksasa seram. Rupanya ia pemilik hutan itu.

“Maafkan aku, Tuan Raksasa. Hutanmu sangat indah. Aku tidak tahan ingin bermain ke sini…” kata Alju gemetaran takut.

“Aku akan menghukummu. Aku akan lempar kamu ke awan!” teriak raksasa itu. Ia lalu menggembungkan pipinya dan meniup Alju sekuat tenaga.

“FUUUH…”

Alju sangat terkejut ketika tubuhnya melayang tinggi ke angkasa. Tak lama kemudian, ia sudah berada di langit biru. Tubuhnya tertiup angin sampai ke atas padang rumput. Ia sangat kesepian dan tidak bahagia. Alju menengok ke bawah. Ia melihat ibunya yang cantik sangat jauh di bawah sana.

“Ibuuu…” teriak Alju memanggil ibunya. Namun, ibunya tak bisa mendengar suaranya.

Alju si domba kecil menangis sedih. Ia menangis dan terus menangis. Karena ia terus menangis, bulu-bulunya makin lama makin menciut. Tubuhnya kini menjadi sangat kecil, dan kecil, dan kecil…

Tiba tiba, tubuh Alju tersentak. Ia terbangun dari mimpi buruknya. Ternyata, ia masih berada di pelukan ibunya yang hangat. Hari masih malam. Oh, Alju menghembuskan napas lega. Matanya lalu menjadi berat lagi dan ia tertidur nyenyak lagi. Di dalam tidur, ia mengigau…

“Awan di langit, rumput di bumi. Aku Iebih suka menjadi anak domba, di dalam pelukan Ibu…”

Ibunya tersenyum mendengar igauan Alju.

Lihat juga video ini, yuk!