Bobo.id - Dalam pesta pernikahan adat Minangkabau, ada beberapa benda yang menjadi ciri khas.
Mulai dari baju kurung, hingga suntiang yang merupakan hiasan cantik di atas kepala Anak Daro (pengantin perempuan).
Apa, sih, suntiang itu? Yuk, kita simak!
BACA JUGA: Sate Padang, Makanan Minang yang Tak Kalah Enak
Makna Suntiang
Suntiang dalam adat Minang sekaligus menjadi lambang beratnya tanggung jawab yang akan diemban seorang perempuan setelah menikah.
Suntiang berasal dari daerah Padang dan Pariaman.
Hiasan yang diletakkan di atas kepala pengantin perempuan ini memiliki tingkatan lebih dari satu dan jumlahnya harus ganjil.
Rata-rata masyarakat Minangkabau menggunakan suntiang tujuh tingkat untuk hiasan kepala pengantin perempuan, tapi ada pula yang lebih.
Sedangkan tingkatan yang lebih sedikit digunakan untuk hiasan kepala pasumandan atau pendamping pengantin perempuan, disebut juga sebagai suntiang ketek.
BACA JUGA: Randai, Permainan Khas Minang yang Menggabungkan Silat dan Musik
Berbeda di Tiap Daerah