Semua masyarakat Minang memang menggunakan suntiang untuk upacara pernikahan adat mereka.
Namun, tiap daerah di Sumatra Barat memiliki perbedaan-perbedaan tertentu dalam menyusun rangkaian suntiang.
Misalnya suntiang yang berasal dari Solok dirangkai tanpa kawat.
Ada pula suntiang yang sekaligus memiliki mahkota, ini biasanya berasal dari Tanah Datar.
Suntiang Kambang asal Pariaman adalah yang paling sering digunakan.
BACA JUGA: Selain Minangkabau, Ada Suku Lain yang Menganut Garis Ibu
Susunan Sebuah Suntiang
Sebuah suntiang terdiri dari berbagai jenis benda yang dihias sedemikian rupa sehingga bisa membentuk satu kesatuan yang indah.
Ada bungo sarunai, yang biasa disusun hingga lima lapis.
Kemudian ada bungo gadang yang juga terdiri antara tiga sampai lima lapis.
Sedangkan hiasan yang berada paling atas adalah kembang goyang.
Ada pula hiasan yang diatur sehingga tampak jatuh di sebelah kanan dan kiri wajah Anak Daro.