Putar-Putar, Nikmati Manisnya Si Cokelat Kue Clorot Khas Suku Sasak

By Putri Puspita, Minggu, 12 Agustus 2018 | 17:30 WIB
Kue Clorot khas Suku Sasak (Putri Puspita)

Bobo.id – Pernah mencicipi clorot? Kue tradisional ini punya rasa yang manis dengan bentuk yang unik.

Jika ingin menikmatinya, kita harus memutar janur yang membungkusnya.

Khas Suku Sasak

Kue Clorot atau yang juga disebut Cerorot, Celorot, atau Jelurut merupakan kue tradisional suku Sasak di Pulau Lombok.

Bentuk kue ini seperti terompet kecil yang terbuat dari janur yang diputar melilit hingga membentuk tabung.

Pada budaya Suku Sasak, kue cerorot biasa disajikan pada pesta pernikahan sebagai simbol pengantin lelaki karena warnanya yang coklat sawo matang.

BACA JUGA:Anak Perempuan Sasak, Punya Pakaian Tradisional Baju Lambung

Tidak Hanya di Indonesia

Walaupun dikenal sebagai kue yang berasal dari Sasak, ternyata kue ini juga tersebar di negara lain, seperti Malaysia dan Brunei.

Nah, di kedua negara ini kue clorot dikenal dengan nama jelurut.

BACA JUGA:Melihat Bale Tani Tertua di Dusun Sasak Sade

Proses Pembuatan

Proses pembuatan kue clorot dimulai dari membuat cetakannya dari janur yang digulung membentuk kerucut panjang.

Cetakan Kue Clorot (Putri Puspita)

Kemudian, adonan clorot dibuat dari gula kelapa, santan kelapa, tepung beras, dan garam, dituangkan ke dalam cetakan janur sampai tiga perempat bagiannya.

Langkah berikutnya adalah mengukur kue hingga matang.

Menggunakan Tungku Tanah

Cara tradisional dalam membuat kue ini yang digunakan oleh Suku Sasak adalah menggunakan tungku tanah liat alias jangkeih atau jangkih.

Api untuk membuat kue ini matang berasal dari kayu bakar kering. Alat-alat tradisional ini membuat clorot memiliki cita rasa yang lezat.

BACA JUGA:4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Mengunjungi Suku Sasak

Lihat juga video ini, yuk!