Bobo.id – Bangun di pagi hari, mandi, dan bersiap untuk ke sekolah merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan hampir setiap hari.
Namun, kita kadang malas untuk bangun pagi dan pergi ke sekolah. Apakah teman-teman pernah mengalami hal itu?
Jika teman-teman pernah mengalami hal itu, sepertinya teman-teman harus mengetahui kisah Nursaka, bocah SD yang tinggal di Malaysia dan bersekolah di Indonesia.
Baca Juga : Sering Terlambat ke Sekolah? Lakukan Hal Ini Agar Bisa Bangun Pagi
Seperti Apa Kisahnya?
Nursaka dan keluarganya tinggal di Tebedu, Malaysia. Namun, ia bersekolah di Entikong, Indonesia. Zona waktu di Tebedu satu jam lebih cepat, dibandingkan dengan Entikong.
Setiap hari Nursaka atau Saka harus bangun pukul 05:30. Kalau di Indonesia, itu sekitar pukul 04:30. Saat bangun, Saka akan meminum air putih hangat yang disiapkan ayahnya.
Setelah itu, Saka bersiap untuk mandi dan memakai seragam merah putih dan atributnya. Persis seperti anak SD di Indonesia.
Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita Harus Memakai Seragam Sekolah
Berangkat Pagi Buta
Selanjutnya, Saka memeriksa isi tas sekolahnya supaya tidak ada buku yang tertinggal. Pukul 06:00 waktu setempat (di Indonesia masih pukul 05:00) Saka berangkat sekolah.
Meski suasana masih gelap, Saka berjalan dengan ayahnya menuju sebuah kantin di tepi jalan Tebedu, Sarawak, Malaysia. Tempat itu berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
Di tempat itulah, Ayah Saka akan mencarikan tumpangan supaya Saka bisa sampai di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.