Nursaka, Murid SD yang Tinggal di Malaysia dan Bersekolah di Indonesia

By Bobo.id, Jumat, 14 September 2018 | 11:30 WIB
Nursaka, Bocah SD yang Tinggal di Malaysia dan Bersekolah di Indonesia (Yohanes Kurnia Irawan - Kompas.com)

Bobo.id – Bangun di pagi hari, mandi, dan bersiap untuk ke sekolah merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan hampir setiap hari.

Namun, kita kadang malas untuk bangun pagi dan pergi ke sekolah. Apakah teman-teman pernah mengalami hal itu?

Jika teman-teman pernah mengalami hal itu, sepertinya teman-teman harus mengetahui kisah Nursaka, bocah SD yang tinggal di Malaysia dan bersekolah di Indonesia.

Baca Juga : Sering Terlambat ke Sekolah? Lakukan Hal Ini Agar Bisa Bangun Pagi

Seperti Apa Kisahnya?

Nursaka dan keluarganya tinggal di Tebedu, Malaysia. Namun, ia bersekolah di Entikong, Indonesia. Zona waktu di Tebedu satu jam lebih cepat, dibandingkan dengan Entikong.

Setiap hari Nursaka atau Saka harus bangun pukul 05:30. Kalau di Indonesia, itu sekitar pukul 04:30. Saat bangun, Saka akan meminum air putih hangat yang disiapkan ayahnya.

Setelah itu, Saka bersiap untuk mandi dan memakai seragam merah putih dan atributnya. Persis seperti anak SD di Indonesia.

Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita Harus Memakai Seragam Sekolah

Berangkat Pagi Buta

Selanjutnya, Saka memeriksa isi tas sekolahnya supaya tidak ada buku yang tertinggal. Pukul 06:00 waktu setempat (di Indonesia masih pukul 05:00) Saka berangkat sekolah.

Meski suasana masih gelap, Saka berjalan dengan ayahnya menuju sebuah kantin di tepi jalan Tebedu, Sarawak, Malaysia. Tempat itu berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.

Di tempat itulah, Ayah Saka akan mencarikan tumpangan supaya Saka bisa sampai di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.

Baca Juga : Wah, 30 Sekolah di Jakarta Siap Menjadi Pahlawan Pertolongan Pertama!

Pemeriksaan Dokumen Imigrasi

Babe, itulah orang yang selalu memberi Saka tumpangan menuju PLBN Entikong. Perjalanan menuju PLBN Entikong ditempuh dengan waktu kurang dari 10 menit.

Saat tiba di PLBN Entikong, Saka berjalan melintasi batas Indonesia – Malaysia. Saka pun melangkahkan kakinya menuju sebuah gedung.

Di gedung itulah, Saka akan menjalani pemeriksaan dokumen imigrasi. Saat proses pemeriksaan berlangsung, Saka akan mengeluarkan buku bersampul warna merah.

Baca Juga : Ini Dia Sekolah Gajah! Apa, ya, yang Dipelajari Para Gajah di Sini?

Pas Lintas Batas

Buku bersampul merah itu adalah Pas Lintas Batas (PLB) milik Ibu Saka. Di dalam buku tersebut ada foto Saka dan kedua adiknya yang belum bersekolah.

PLB itu akan diserahkan kepada petugas imigrasi untuk ditandatangani. Setelah ditandatangani, Saka bisa melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya.

Perjalanan Saka belum selesai, ia masih harus menempuh perjalanan sejauh 4 hingga 5 kilometer dengan ojek menuju sekolahnya di Entikong, Indonesia.

Baca Juga : Tips Memilih dan Menggunakan Tas Sekolah dengan Tepat, Sudah Tahu?

Itulah kisah Nursaka, bocah SD berusia delapan tahun yang tinggal di Malaysia dan bersekolah di Indonesia.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi teman-teman untuk selalu semangat bangun pagi dan pergi ke sekolah.

Lihat video ini juga, yuk!