Bukan Tidak Doyan Makan, Ini Alasan Selera Lidah Setiap Orang Berbeda

By Avisena Ashari, Sabtu, 15 September 2018 | 18:42 WIB
Warna-warna yang meningkatkan selera makan. (Ode/Majalah Bobo)

Otak kita sudah mengenal lima rasa yang familiar, yaitu manis, asin, asam, pahit dan gurih.

Namun jenis molekul seperti apa yang membuatnya rasa itu berbeda dalam setiap orang?

Bukan hanya lidah, menurut Alexandra Bachmanov, ahli genetika di Monell Chemical Sense Philladelphia, manusia umumnya mempunyai 20-40 gen reseptor rasa pahit.

Bedanya kepekaan akan rasa pahit setiap orang juga dipengaruhi oleh evolusi manusia di dunia, lo.

Orang-orang dari keturunan bangsa nomadik yang berpindah-pindah, cenderung punya lebih banyak variasi reseptor rasa di lidahnya.

Baca Juga : Apa Jadinya, Ya, Kalau Brokoli Rasanya Seperti Kue Coklat?

Orang yang tinggal di wilayah yang pernah terserang malaria, juga memiliki variasi kepekaan rasa berbeda.

Kepekaan mereka jauh lebih rendah pada rasa pahit.

Penelitian mengungkapkan, selain supertaster, ada kelompok lain, yaitu non-taster, sebanyak 25 persen populasi.

Ada juga medium-taster, populasi mereka sebanyak 50 persen.

Orang Asia dan Amerika Selatan dikatakan banyak memiliki lidah supertaster, nih, teman-teman.

Dan ternyata, persentase kepekaan lidah yang tinggi banyak dimiliki oleh perempuan.

 

Wah, ternyata masalah selera, ada banyak penyebabnya, ya.

Apakah teman-teman memiliki lidah yang sangat peka terhadap rasa?

Teman-teman sepertinya cocok menjadi chef atau ahli kuliner, lo! Hihi..

Baca Juga : Selain Enak dan Menyegarkan, Ternyata Thai Tea Bermanfaat bagi Tubuh

 

Kita lihat video ini, yuk!