Digunakan Penderita Tuna Rungu, Seperti Apa Sejarah Bahasa Isyarat?

By Tyas Wening, Sabtu, 29 September 2018 | 16:00 WIB
Bahasa isyarat (Via Day Translations)

Pemahaman dokter Cardano ini bermula saat dirinya mengajarkan bahasa tulisan ke putranya yang soerang tuna rungu dan menyadari bahwa pemahaman yang dimiliki putranya sama dengan anak-anak lain yang tidak memiliki masalah pendengaran.

Kemudian pada tahun 1775, seorang kepala biara bernama Charles Michel de L'Eppe dari Paris mendirikan sekolah gratis pertama bagi penderita tuna rungu.

Di sekolah ini, L'Eppe mengajarkan penderita tuna rungu untuk berkomunikasi menggunakan gerakan, tanda jari dan tangan, dan membentuk huruf menggunakan jari.

Bahasa isyarat menyebar ke Amerika Serikat setelah Thomas Hopkins Gallaudet, seorang rohaniawan, diundang ke Paris untuk belajar mengenai bahasa isyarat.

Baca Juga : Suka Bermain Lego? Yuk, Cari Tahu Dulu Sejarah Singkat Lego!

Hingga saat ini, sudah banyak bahasa isyarat yang dipakai di setiap negara, tapi tetap ada satu bahasa internasional yang diakui dan digunakan.

Banyak juga, lo, tokoh dunia hebat yang berhasil meskipun seorang tuna rungu.

Ludwig van Beethoven adalah seorang komposer dan pianis asal Jerman yang menjadi tuna rungu sejak usia 28 tahun tapi tetap berkarya dengan menghasilkan musik.

Hellen Keller, seorang dosen dan penulis buku juga merupakan seorang tuna rungu dan tuna netra pertama yang dapat menyelesaikan kuliahnya.

Lihat video ini juga, yuk!