Daluang, Kertas Khas Indonesia dari Pohon Mulberry Sejak Abad Ke-9

By Tyas Wening, Jumat, 2 November 2018 | 12:30 WIB
Kertas daluang (Siedoo)

Kertas daluang ternyata sudah digunakan sejak abad ke-9 dan dapat dilihat dalam naskah kuno Kakawin Ramayana.

Dalam naskah tersebut dikatakan kalau daluang digunakan sebagai bahan pakaian untuk pandita, yaitu sebutan untuk orang yang bijaksana.

Pada abad ke-18, daluang tak hanya digunakan untuk bahan pakaian pandita, tapi juga sebagai kertas suci, sampai jadi mahkota penutup kepala yang disebut ketu.

Daluang disebut sebagai akar dari terciptanya kertas di Indonesia, karena ratusan tahun lalu penduduk di Indonesia sudah mengenal budaya menulis.

Baca Juga : Apa Alasan Bahasa Inggris Dijadikan Bahasa Internasional?

Nah, dari budaya ini mereka mencari cara untuk membuat media menulis yang lebih mudah digunakan, karena sebelumnya media yang digunakan untuk menulis benda-benda yang berat, seperti kalu, logam, bahkan batu, lo.

Proses pembuatan daluang ternyata sangat berbeda dengan pembuatan kertas yang biasa kita gunakan, teman-teman.

Batang pohon mulberry harus dikuliti terlebih dahulu, kemudian kulit pohonnya dicuci dan dikeringkan, setelah kering kemudian direndam selama 24 jam.