Warna Biru di Blue Cheese Ternyata Jamur, Sehat Dikonsumsi Tidak, ya?

By Tyas Wening, Kamis, 8 November 2018 | 16:45 WIB
Blue cheese (Pixabay)

Bobo.id - Keju merupakan olahan dari susu, bisa dari susu sapi, kambing, bahkan dari susu yak dan rusa.

Keju juga ada bermacam-macam, nih, tergantung cara pembuatan, negara asal, dan berapa lama keju tersebut disimpan sebelum dijual.

Keju juga memiliki warna yang khas, yaitu kuning atau putih, teman-teman.

Jika sudah terlalu lama terkena udara atau kadaluarsa, akan mucul jamur berwarna hijau atau biru.

Namun ada, lo, jenis keju yang justru sengaja dibuat dengan memiliki jamur berwarna biru kehijauan dan bernama Blue Cheese atau Bleu Cheese.

Yap, kalau dilihat, keju ini memiliki warna yang berbeda dari keju yang biasa teman-teman konsumsi, nih, karena memiliki jamur berwarna biru kehijauan di seluruh bagiannya.

Baca Juga : Apakah Sayuran yang Digoreng Masih Jadi Makanan Sehat?

Wah, kira-kira keju ini sehat dan aman untuk dikonsumsi tidak, ya?

Jamur yang ada pada makanan menandakan bahwa makanan tersebut sudah berfermentasi dan tidak sehat untuk dikonsumsi lagi.

Jamur yang berbahaya ini bisa menghasilkan mikotoksin dan aflatoksin yang merupakan racun yang berbahaya bagi tubuh kita dan dapat memengaruhi sistem pernapasan.

Namun tidak semua jamur berbahaya bagi tubuh, teman-teman, seperti contohnya jamur yang ada di tempe dan jamur yang digunakan untuk Blue Cheese ini.

Blue Cheese menggunakan jamur yang disebut Penicillium Roqueforti dan Penicillum Glaucum yang tidak berbahaya bagi tubuh.

 

Bahkan dua jenis jamur ini ternyata menyehatkan bagi tubuh, lo, karena memiliki sifat antibakteri alami dan tubuh kita juga menggunakan jamur ini untuk pengembangan sistem kekebalan tubuh.

Jadi meskipun keju ini ditumbuhi jamur, blue cheese aman dikonsumsi, teman-teman.

Jamur berwarna biru kehijauan ini juga memiliki efek yang unik terhadap keju, karena bisa membentuk dua proses saat keju dibentuk.

Proses pertama yaitu proteolisis yaitu pemecahan protein yang bisa membuat Blue Cheese memiliki tekstur yang berbeda dengan keju lainnya, terutama di bagian yang ditumbuhi jamur.

Proses yang kedua adalah lipolisis yang merupakan pemecahan lemak, dan memberikan rasa yang tajam, sedikit pedas, dan kuat pada keju.

Baca Juga : Kecap Maja Menjangan Majalengka ini Masih Bertahan sejak 1940

Agar jamur ini bisa tumbuh di dalam jamur, maka dibutuhkan oksigen yang cukup, teman-teman.

Maka dari itu, setiap 7 hingga 14 hari sekali, keju yang disimpan dalam gua akan ditusuk menggunakan jarum sehingga terbentuk lubang untuk oksigen masuk ke dalam keju.

Blue cheese memiliki rasa dan juga aroma yang khas, lo, rasanya agak asin, tapi tidak terlalu asin atau terlalu pahit.

O iya, karena proses proteolisis yang terjadi pada keju, maka keju ini memiliki tekstur yang lembut dan mudah hancur, lo.

Banyak orang yang menggunakan keju ini sebagai campuran di salad, memakannya menggunakan biskuit, atau menjadikannya isian sandwich.