Abdul Muis, Pahlawan Nasional yang Pernah Menjadi Penulis

By Sylvana Toemon, Kamis, 8 November 2018 | 17:10 WIB
Pahlawan Nsional Abdul Muis (pahlawancenter.com)

Bobo.id – Abdul Muis, salah satu pahlawan nasinal kita ini sangat berjasa pada bangsa Indonesia. Apa sajakah jasanya?

Baca Juga : Inilah 7 Kriteria untuk Menjadi Pahlawan Nasional

Menekuni Bidang Tulis Menulis

Abdul Muis dilahirkan di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal 3 Juli 1883.

Ia kemudian merantau ke Jakarta yang saat itu bernama Batavia.

Abdul Muis muda sempat bersekolah di STOVIA, sebuah sekolah kedokteran.

Ia kemudian memutuskan untuk berhenti dan memilih menekuni bidang tulis menulis.

Nah, melalui bidang inilah ia berjuang untuk mencapai kemerdekaan.

Baca Juga : Pahlawan Perempuan Indonesia, HR Rasuna Said, Jurnalis yang Andal

 

Menulis Novel Terkenal

Abdul Muis bekerja di bidang jurnalistik. Ia sering menulis artikel di majalah dan surat kabar.

Beberapa tulisannya mengecam orang-orang Belanda yang sering menghina bangsa Indonesia.

Ia juga menulis novel terkenal berjudul Salah Asuhan.

Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda Indonesia yang berjiwa kebarat-baratan.

Baca Juga : Inilah Para Pahlawan Revolusi, Apa Bedanya dengan Pahlawan Nasional?

Penggagas Berdirinya Institut Teknologi Bandung

Abdul Muis bersama dengan H.O.S. Tjokroaminoto pernah menjadi utusan ke Belanda untuk memperjuangakn wajib militer di Indonesia.

Selain itu mereka juga meminta untuk didirikannya sekolah teknik di Indonesia.

Hasilnya, pemerintah belanda mendirikan Technische Hogeschool di Bandung.

Sekolah teknik ini kemudian berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung.

Baca Juga : Nama Pahlawan Indonesia Diabadikan jadi Nama Jalan di Luar Negeri, lo!

Menjadi Pahlawan Nasional

Dalam bidang politik, Abdul Muis berjuang melalui Sarekat Islam dan menjadi salah satu pengurusnya.

Perjuangan ini sempat terhenti karena Abdul Muis pernah ditangkap dan dibuang ke Garut oleh Belanda.

Saat itu Abdul Muis memimpin pergerakan para buruh untuk mogok bekerja.

Namun, ia tidak berhenti berjuang bahkan sampai Indonesia merdeka.

Setelah Indonesia merdeka, ia mendirikan organisasi Persatuan Perjuangan Priangan, suatu badan perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan.

Abdul Muis dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional pada tahun 1959.

Lihat juga video ini, yuk!