Bobo.id – Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Yuk, kita mengenal Tjilik Riwut, salah satu pahlawan nasional kita.
Lahir di Desa Kecil
Tjilik Riwut dilahirkan pada tanggal 2 Februari 1918 di Kasongan, sebuah desa kecil di tepi Sungai Katingan di Kalimantan Tengah. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, ia melanjutkan sekolah ke Pulau Jawa. Saat itu, belum banyak anak-anak di Kalimantan yang melanjutkan sekolah sampai ke Pulau Jawa.
Suka Menulis
Pak Tjilik sangat suka menulis. Waktu itu, belum ada laptop dan telepon pintar. Ia menuliskan catatannya di kertas, kadang-kadang di kertas bekas. Pengetahuannya tentang Kalimantan dituangkan menjadi beberapa buku. Kecintaannya menulis membawanya menjadi wartawan. Saat itulah ia mulai tertarik pada masalah pemerintahan.
Sumpah Setia Kepada RI
Pada saat bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya di tahun 1945, Pak Tjilik berada di Yogyakarta. Ia kemudian memimpin rombongan Utusan Pemerintah RI ke Kalimantan. Perjalanannya ini menghasilkan sumpah setia orang-orang Dayak di Kalimantan kepada RI. Tjilik Riwut dan beberapa rekannya mewakili 142 suku Dayak yang berada di Kalimantan untuk menyatakan sumpah setia itu pada tanggal 17 Desember 1946.
Pasukan Khas TNI AU
Setahun setelah itu, Pak Tjilik yang saat itu berpangkat Mayor TNI menjadi komandan penerjun payung ke Kalimantan. Penerjunan yang dilakukan pada tanggal 17 Oktober 1947 itu adalah penerjunan pertama TNI AU. Penerjunan bersejarah itu kemudian diperingati sebagai hari jadi Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.
Semasa hidupnya, Tjilik Riwut sangat suka pada angka 17. Angka itu mengingatkannya pada tanggal kemerdekaan Indonesia. Tjilik Riwut wafat pada tanggal 17 Agustus 1987, tepat di hari kemerdekaan negara yang dicintainya. Ia mendapatkan gelar pahlawan nasional pada tahun 1998.
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR