Musim Hujan Tiba, Apakah Perubahan Cuaca Bisa Membuat Kita Sakit?

By Avisena Ashari, Senin, 12 November 2018 | 17:35 WIB
Ilustrasi menutup tubuh saat udara dingin (Pexels' Contributor)

Bobo.id - Saat musim hujan tiba, sedari pagi langit mendung, udara malam pun dingin.

Saat pagi-pagi kita berangkat sekolah, kita mengenakan jaket yang hangat. Di malam hari, kita tidur dengan selimut yang tebal.

Ini kita lakukan agar tidak terkena penyakit akibat perubahan cuaca, seperti demam atau pilek.

Tapi apakah benar berubahnya cuaca secara tiba-tiba membuat kita langsung sakit? Cari tahu, yuk!

Baca Juga : Sering Kebelet Pipis Saat Cuaca Dingin? Ini Penyebabnya

Menurut ahli kesehatan, penyakit yang disebabkan cuaca memang ada, namun suhu pada cuaca merupakan penyebab yang tidak langsung, teman-teman.

Jadi, yang membuat kita terkena penyakit bukanlah suhu dingin, tapi faktor lingkungan yang terkait dengan cuaca itu.

Dalam sebuah analisis di tahun 2002 menunjukkan kalau saat tubuh terkena suhu dingin secara langsung, kita tidak langsung menjadi rentan terhadap pilek.

Kalau kita terkena pilek saat dingin, ini rupanya karena faktor kelembapan udara yang menurun.

Baca Juga : Beberapa Daerah Indonesia Sudah Hujan, Tapi Kenapa Masih Terasa Panas?

Kelembapan udara ini berhubungan dengan turunnya suhu di lingkungan kita.

Ahli paru-paru Ray Casciari mengatakan kalau dalam lingkungan yang tingkat kelembapannya rendah, mata, selaput lendir di hidung, dan paru-paru kita cenderung mengering.

Nah, karena kondisi tubuh ini, tubuh kita jadi rentan terhadap bakteri dan virus.

Tahukah kamu? bakteri dan virus lebih bisa bertahan dan berlipat ganda di lingkungan yang dingin, dibandingkan yang panas.

Sehingga, kemungkinan kita terkena penyakit saat udara dingin semakin besar.

Baca Juga : Ada Hujan Es di Depok, Ini Ciri-Ciri Terjadinya Hujan Es Menurut BMKG

Di tahun 2010, Jefrey Shaman dari Universitas Columbia menemukan kalau wabah flu kebanyakan diikuti dengan penurunan kelembapan udara.

Kemudian penelitian ini juga didukung di sebuah jurnal tahun 2015.

Di sana digambarkan bagaimana udara yang kering mendorong penyakit seperti demam dan pilek.

Ketika ada cukup kelembapan di udara, partikel yang kita lepaskan dari mulut dan hidung saat batuk dan bersin, bentuknya tetap besar.

Baca Juga : Tempat Ini Belum Mendapat Hujan atau Salju Selama Dua Juta Tahun

Namun, di udara kering, partikel tersebut menjad kecil dan tertahan di lingkungan itu selama beberapa waktu.

Kemudian partikel ini menjadi udara kotor yang dipenuhi virus.

Nah, jadi, sebenarnya suhu tidak secara langsung membuat kita pilek dan demam, tapi keadaan lingkungan saat suhu turun, teman-teman.

Karenanya, selain menjaga tubuh agar tidak kedinginan, lebih baik kita rajin cuci tangan dengan sabun juga, ya.

Baca Juga : Tempat Ini Sangat Dingin Sampai Membuat Bulu Mata Beku, di mana, ya?

Yuk, lihat video ini juga!