Kita Tidak Boleh Sembarangan Menyentuh Kelelawar, lo, Kenapa?

By Tyas Wening, Selasa, 13 November 2018 | 14:16 WIB
Kelelawar Hantu (Creative Commons - Sardaka)

Tikus dipilih untuk pengujian ini karena tikus mampu mengirimkan berbagai virus zoonosis.

Nah, dari penelitian tadi, peneliti menemukan kalau tikus memiliki 179 virus dan 68 virus di antaranya adalah zoonosis.

Sedangkan di kelelawar ditemukan 137 virus, dengan 61 di antaranya adalah zoonosis.

Walaupun virus zoonosis yang dibawa tikus lebih banyak, tapi jumlah virus yang ada di kelelawar lebih banyak, lo, jika dihitung berdasarkan spesiesnya.

Setiap kelelawar bisa menjadi inang bagi 1,79 virus spesies, sedangkan tikus hanya 1,48 virus per spesiesnya.

Baca Juga : Lalat Suka Memuntahkan Air Liur di Atas Makanannya, Apa Alasannya?

Tidak hanya itu, kelelawar juga membawa virus berbahaya seperti SARS, menjadi induk bagi virus seperti Ebola dan Nipah, dan juga penyakit histoplasmosis.

Histoplasmosis adalah infeksi jamur pada paru-paru yang ditularkan melalui udara.

Nah, kalau ada bagian rumah teman-teman yang terkena kotoran kelelawar, sebaiknya disemprot dengan air terlebih dahulu, baru kemudian dibersihkan.

Selain itu, saat membersihkannya juga sebaiknya memakai sarung tangan dan juga masker untuk menghindari bersentuhan langsung dengan kulit.