Bobo.id - Teman-teman harus berhati-hati, nih, kalau menemukan atau melihat kelelawar di depan rumah atau berbagai tempat lainnya.
Lebih baik teman-teman tidak langsung menyentuh kelelawar tersebut dengan tangan, ya.
Wah, kenapa begitu, Bo?
Kelelawar ternyata dapat membawa virus dan bakteri yang berbahaya bagi manusia, nih, teman-teman.
Salah satu virus yang disebarkan kelelawar adalah Australian Bat Iyssavirus (ABLV) dan ditularkan kepada manusia melalui air liurnya.
Baca Juga : Monyet Ekor Panjang yang Cerdas dan Ramah, Pernah Lihat?
Selain itu, gigitan dan air liur kelelawar juga bisa menimbulkan penyakit mirip rabies dan akibatnya bisa berbahaya, lo.
Kelelawar juga memiliki jumlah virus yang lebih banyak dari hewan pengerat yang dapat menginfeksi manusia.
Peneliti kemudian melakukan pengujian dengan membandingkan antar tikus dan kelelawar, apakah kelelawar dapat menjadi inang atau tempat hidup bagi virus zoonosis.
Virus zoonosis adalah infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya. Penularannya bisa melalui makanan, udara, atau kontak langsung, teman-teman.
Tikus dipilih untuk pengujian ini karena tikus mampu mengirimkan berbagai virus zoonosis.
Nah, dari penelitian tadi, peneliti menemukan kalau tikus memiliki 179 virus dan 68 virus di antaranya adalah zoonosis.
Sedangkan di kelelawar ditemukan 137 virus, dengan 61 di antaranya adalah zoonosis.
Walaupun virus zoonosis yang dibawa tikus lebih banyak, tapi jumlah virus yang ada di kelelawar lebih banyak, lo, jika dihitung berdasarkan spesiesnya.
Setiap kelelawar bisa menjadi inang bagi 1,79 virus spesies, sedangkan tikus hanya 1,48 virus per spesiesnya.
Baca Juga : Lalat Suka Memuntahkan Air Liur di Atas Makanannya, Apa Alasannya?
Tidak hanya itu, kelelawar juga membawa virus berbahaya seperti SARS, menjadi induk bagi virus seperti Ebola dan Nipah, dan juga penyakit histoplasmosis.
Histoplasmosis adalah infeksi jamur pada paru-paru yang ditularkan melalui udara.
Nah, kalau ada bagian rumah teman-teman yang terkena kotoran kelelawar, sebaiknya disemprot dengan air terlebih dahulu, baru kemudian dibersihkan.
Selain itu, saat membersihkannya juga sebaiknya memakai sarung tangan dan juga masker untuk menghindari bersentuhan langsung dengan kulit.