Bobo.id - Selain merayakan Idul Fitri, umat Muslim juga memperingati Maulid Nabi, yaitu peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi ini dirayakan dengan cara yang beragam di setiap daerah di Indonesia, lo.
Beragamnya perayaan Maulid Nabi ini karena ada banyak budaya di Indonesia.
Sebelumnya, Bobo sudah memberikan info perayaan Maulid Nabi di Kediri yang dirayakan dengan tradisi saweran koin, nih.
Baca Juga : 300 Ribu Cahaya Lampu Menerangi India Saat Festival Diwali, Keren!
Nah, berbeda dengan tradisi di Kediri, di Yogyakarta peringatan Maulid Nabi dirayakan dengan cara berebut gunungan, teman-teman.
Tradisi berebut gunungan ini dinamakan Grebeg Maulud yang diadakan oleh Kraton Yogyakarta.
Istilah grebeg ini berasal dari bahasa Jawa, yaitu 'gembrebeg' yaitu suara keras yang muncul saat Sultan Yogyakarta keluar dari keraton untuk memberikan gunungan kepada masyarakat yang sudah menunggu.
Sebenarnya gunungan itu apa, sih, Bo?
Gunungan adalah hasil bumi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan makanan tradisional yang ditumpuk tinggi hingga berbentuk seperti gunung.
Gunungan ini dibawa oleh para pasukan keraton diiringi bunyi teriakan yang bersahutan dan diiringi suara tembakan.
O iya, gunungan ini mempunyai arti juga, lo, yaitu sebagai simbol Sultan yang melindungi rakyatnya.
Gunungan ini akan dibawa berkeliling melewati rute yang sudah ditentukan, kemudian akan diperebutkan oleh para warga.
Baca Juga : Keiro-no-Hi, Peringatan Menghormati Para Orang yang Sudah Tua di Jepang
Masyarakat percaya bahwa gunungan ini adalah simbol kemakmuran dan juga ucapan syukur atas hasil bumi yang melimpah, teman-teman.
Dalam Grebeg Maulud ini ada tujuh gunungan yang diarak, lo, dan setiap gunungan terdiri dari berbagai hasil bumi ataupun makanan.
Selain dilaksanakan di Yogyakarta, acara memperebutkan gunungan ini juga dilaksanakan di Surakarta, lo.
Grebeg Maulud merupakan acara puncak peringatan Maulid Nabi, dan sebelumnya diselenggarakan acara Sekaten, yang merupakan pasar malam dan berisi berbagai hiburan, teman-teman.
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR