Bobo.id - Musim hujan sudah datang, nih, teman-teman. Agar tidak kehujanan, kita harus selalu menyiapkan payung di dalam tas sekolah.
Ternyata dulunya payung bukan digunakan saat turun hujan, lo, tapi digunakan untuk melindungi diri dari panas matahari.
Payung pertama kali diciptakan sekitar 4.000 tahun yang lalu dan terlihat di beberapa peninggalan kuno bangsa Mesir, Asyur, Yunani, dan Tiongkok.
Baca Juga : Mengapa Angka 13 Dianggap Menakutkan? Cari Tahu Asal-usul Mitos Ini
Saat itu payung dibuat dari beberapa daun yang diikat bersama dan diletakkan di atas kepala.
Payung yang awalnya digunakan untuk melindungi diri dari panas matahari kemudian dimodifikasi oleh bangsa Tiongkok agar bisa digunakan saat hujan.
Cara yang dilakukan bangsa Tiongkok adalah dengan cara melapisi payung kertas dengan lapisan lilin.
Selain untuk melindungi diri dari sinar matahari dan hujan, payung juga digunakan sebagai penanda status sosial dan pangkat selama kekaisaran.
Baca Juga : Wah, Band Payung Teduh Membawakan Lagu Wreck-it Ralph 2, lo!
Pada masa itu, di Tiongkok payung juga menjadi simbol kekuatan dan kekayaan, lo.
Kalau payung yang digunakan semakin besar dan semakin banyak orang yang membawakan payung, itu berarti status sosial orang yang menggunakan payung tersebut semakin tinggi.
3.000 tahun lalu, bangsa Mesir Kuno juga mengembangkan payung untuk menunjukkan status sosial.
Saat itu, payung hanya digunakan oleh kaum bangsawan saja, karena pada waktu itu gaya hidup yang berkembang di antara para bangsawan adalah kulit yang pucat.
Baca Juga : Tidak Semanis Sekarang, Ternyata Permen Karet Dulu Rasanya Pahit
Kemudian pada abad ke-16, payung mulai populer dan banyak digunakan, terutama di dunia bagian barat, terutama di Eropa utara yang memiliki iklim hujan.
Pada awalnya, payung dianggap sebagai aksesoris yang hanya bisa digunakan oleh perempuan.
Lalu, seorang pengembara dan penulis dari Persia, Jonas Hanway mulai memperkenalkan payung di kalangan pria.
Payung yang ada di Eropa pada awalnya terbuat dari kayu yang kemudian ditutupi dengan kain kanvas berminyak.
Sedangkan pegangannya dibuat dari kayu yang berbentuk melengkung.
Setelah itu, payung terus berkembang, seperti payung lipat yang dikembangkan oleh Samuel Fox pada tahun 1852.
Baca Juga : Mengapa Masyarakat Inggris Memakai Pin Bunga Poppy di Bulan November?
Sedangkan payung saku atau payung berukuran kecil yang dapat dilipat baru ditemukan tahun 1928 oleh Hans Haupt.
Setelah itu, banyak inovasi payung lainnya, nih, seperti dikembangkannya payung berbentuk topi.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | kompas,thought.co |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR