Bobo.id - Ada kabar buruk diumumkan oleh pemerintah Kenya belum lama ini, teman-teman.
Pemerintah Kenya mengumumkan kalau jerapah saat ini menjadi hewan yang terancam punah.
Populasi jerapah di Kenya ternyata turun secara drastis sebanyak 40 persen dalam 30 tahun terakhir, lo.
Charles Musyoki, direktur jenderal dinas satwa liar Kenya mengatakan bahwa jerapah jenis Rothschild saat ini hanya tersisa 659 ekor saja.
Baca Juga : Hiu Banteng, Paling Berbahaya di Dunia dan Bisa Berenang ke Sungai
Jerapah Rothschild hanya hidup di dua negara bagian Afrika, yaitu Kenya dan Uganda, dan sebagian besar hidup di Kenya.
Pemerintah Kenya saat ini melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan jerapah dari kepunahan.
Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan mencegah hilangnya habitat hdiupnya jerapah, menghentikan perburuan liar dan penyakit yang mengancam jerapah.
Pemerintah Kenya juga sedang menghubungi para pemilik tanah di Kenya untuk meminta bantuan mereka agar bersedia menyediakan habitat untuk jerapah.
Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah Kenya adalah dengan memastikan proyek pembangunan di Kenya tidak merusak habitat jerapah.
Seorang turis yang mengunjungi Pusat Jerapah di Nairobi juga ikut sedih, nih, dengan status jerapah yang saat ini terancam punah.
Turis bernama Cody Hayman tersebut sangat menyukai jerapah, dan berharap usaha yang dilakukan oelh pemerintah Kenya akan berhasil menyelamatkan jerapah dari kepunahan.
Penurunan populasi hewan ini mungkin sebenarnya sudah lama terjadi, nih, teman-teman, tapi hal ini tidak diperhatikan.
Baca Juga : Warna Bulu Monyet Hitam di Kosta Rika Berubah Jadi Kuning, Kenapa, ya?
Pakar konservasi Museun Bristol di Inggris, Dr. Grainne McCabe mengatakan bahkan saat ini jumlah jerapah yang tersisa kira-kira hanya 80.000 ekor saja.
Jumlah tersebut ternyata lebih sedikit dari jumlah seluruh gajah Afrika yang tersisa, lo.
Padahal, jerapah sebagai hewan pemakan rumput dan daun-daunan ini sangat penting bagi ekosistem yang sehat.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR