Sisa yang tidak menjadi minyakberat dan minyak ringan kemudian keluar sebagai nafta. Nafta merupakan campuran hidrokarbon yang mudah terbakar.
Nah, gas-gas yang tidak berubah menjadi cair kemudian digunakan oleh perusahaan ini sebagai bahan bakar dalam proses daur ulang plastik ini.
Hasil penyaringan yang dilakukan sebelumnya inilah yang akhirnya menghasilkan bahan bakar minyak yang bisa digunakan oleh kapal laut, teman-teman.
Bahan bakar minyak ini disebut minyak mentah bersih, karena mengandung sangat sedikit belerang.
Baca Juga : EcoHelmet, Helm Ramah Lingkungan dari Kertas Daur Ulang
Hal ini ternyata sesuai dengan aturan baru dari beberapa negara, yaitu menginginkan bahan bakar yang rendah kandungan sulfur, yaitu kandungan yang ada di dalam belerang.
Perusahaan Recycling Technologies saat ini mampu mendaur ulang sektiar 7.000 ton plastik dalam satu tahun, lo, teman-teman.
Karena keberhasilannya, Recycling Technologies berencana untuk menjual mesin pengubah plastik menjadi bahan bakar minyak ini ke berbagai negara, agar lebih banyak lagi plastik yang bisa didaur ulang.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR