Bobo.id - Sampah plastik saat ini menjadi salah satu jenis sampah yang dapat ditemukan di mana-mana.
Tidak hanya di darat, sampah plastik juga bisa ditemukan bahkan di laut yang dalam sekalipun, lo.
Akibatnya, sampah plastik bisa membahayakan kehidupan hewan-hewan laut, nih, teman-teman.
Nah, untuk mengatasi permasalahan sampah plastik ini, sebuah perusahaan di Inggris punya cara baru untuk mendaur ulang plastik, teman-teman.
Baca Juga : Sepatu Ini Terbuat dari Daur Ulang Permen Karet, lo! Bagaimana Caranya?
Perusahaan Recycling Technologies di Inggris mengubah dan melebur limbah plastik menjadi bahan bakar minyak dan bahan baku pembuatan plastik baru, lo!
Daur ulang yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah dengan cara membuat adukan plastik tadi menjadi senyawa kimia bernama hidrokarbon.
Setelah itu, hidrokarbon ini disaring pada suhu yang berbeda-beda, karena pada suhu yang lebih tinggi, lilin yang ada di senyawa kimia ini akan terpisah.
Lilin yang terpisah ini kemudian didinginkan sedikit lagi agat menjadi dua jenis minyak, yaitu minyak berat atau kental, dan minyak ringan atau encer.
Sisa yang tidak menjadi minyakberat dan minyak ringan kemudian keluar sebagai nafta. Nafta merupakan campuran hidrokarbon yang mudah terbakar.
Nah, gas-gas yang tidak berubah menjadi cair kemudian digunakan oleh perusahaan ini sebagai bahan bakar dalam proses daur ulang plastik ini.
Hasil penyaringan yang dilakukan sebelumnya inilah yang akhirnya menghasilkan bahan bakar minyak yang bisa digunakan oleh kapal laut, teman-teman.
Bahan bakar minyak ini disebut minyak mentah bersih, karena mengandung sangat sedikit belerang.
Baca Juga : EcoHelmet, Helm Ramah Lingkungan dari Kertas Daur Ulang
Hal ini ternyata sesuai dengan aturan baru dari beberapa negara, yaitu menginginkan bahan bakar yang rendah kandungan sulfur, yaitu kandungan yang ada di dalam belerang.
Perusahaan Recycling Technologies saat ini mampu mendaur ulang sektiar 7.000 ton plastik dalam satu tahun, lo, teman-teman.
Karena keberhasilannya, Recycling Technologies berencana untuk menjual mesin pengubah plastik menjadi bahan bakar minyak ini ke berbagai negara, agar lebih banyak lagi plastik yang bisa didaur ulang.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR