Aktivitas Gunung Krakatau ini menyebabkan air pasang di sekitarnya menjadi sangat tinggi dan kapal-kapal haru ditambatkan menggunakan rantai agar tidak terseret air laut.
Setelah itu, sejumlah gempa mulai terasa di Anyer, Jawa Barat dan banyak batu apung berukuran besar yang mengambang di Samudera Hindia bagian barat.
Pada 25 Agustus 1883, letusan Gunung Krakatau semakin meningkat, dan keesokan harinya awan abu hitam setinggi 27 kilometer mulai terlihat, nih, teman-teman.
Puncak letusan Gunung Krakatau terjadi pada tanggal 27 Agustus yang terjadi sebanyak 4 kali dan menimbulkan efek yang dahsyat sampai ke Perth, Australia.
Baca Juga : Mengapa Bendera Putih Dijadikan Tanda Menyerah? Ini Asal-usulnya
Letusan pertama terjadi di Perboewatan dan mengakibatkan tsunami menuju Teluk Betung, dan letusan kedua yang terjadi di Danan juga menimbulkan tsunami di arah timur dan barat.
Setelah itu, letusan ketiga yang terjadi terdengar sangat keras terdengar sejauh lebih dari 3.000 kilometer sampai ke Perth, Australia Barat dan Rodrigues di Pulau Mauritius.
Letusan tadi menyebabkan terjadinya gelombang tsunami di kedua tempat tersebut yang tingginya mencapai 30 kilometer, lo, teman-teman.
Nah, letusan keempat adalah yang terbesar, nih, teman-teman, dan disebabkan oleh tanah longsor yang emruntuhkan setengah bagian Rataka.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR